Mohon tunggu...
Nakita Sahallisa Noor Sabila
Nakita Sahallisa Noor Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030118

jangan baca chat mantan, baca artikelku saja

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Move On" Bukan Sekadar Melupakan, tetapi Berdamai dengan Keadaan

4 April 2021   13:03 Diperbarui: 10 April 2021   19:13 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi move-on. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Hai kalian, apa kabar? sedang baik-baik saja kan? atau sedang gelisah karena sebuah percintaan? tidak apa, semua orang pasti pernah merasakannya. 

Oiya aku mau bertanya, pernah tidak kalian berada diposisi harus merelakan seseorang yang kalian sayangi untuk pergi begitu saja meninggalkan kalian? 

Pernah tidak kalian harus berusaha melupakan kenangan bersama seseorang yang pernah ada dihati kalian? jika iya, bagaimana caranya untuk kalian bisa berhasil melakukannya? apakah itu mudah atau bahkan terlalu sulit untuk kalian coba? haha benar saja, aku juga sepertinya masih ragu apakah aku sudah berhasil melupakan dia atau belum.

Selama ini aku pikir bahwa melupakan seseorang adalah hal sangat mudah untuk dilakukan. nyatanya, perihal melupakan ini tidak serta merta hanya melupakan saja, sehingga melupakan adalah salah satu hal yang tidak mudah. 

Sebelum kita masuk ke topik utama pembicaraan kita, aku akan sedikit menceritakan kisah singkatku yang berhasil keluar dari lika-liku melupakan seseorang. 

Dulu, aku pernah dengan tiba-tiba menyukai seorang laki-laki yang belum lama aku kenal. tanpa aku sadari, aku menaruh rasa dan harapan yang berlebihan terhadapnya. aku menaruh rasa kepadanya bukan karena tanpa alasan, tetapi karena dia terlalu sering memberiku perhatian. 

Sampai suatu ketika, dia tiba-tiba menghilang, tak tahu kemana. aku kebingungan bertanya-tanya ada apa dengannya. dan ternyata selama ini semua perhatian kecil yang dia berikan hanyalah sebuah gurauan yang dia anggap sebagai suatu hal yang biasa. 

Sampai pada akhirnya aku tersadar, bahwa aku telah terluka karena harapan dan ekspektasiku sendiri yang terlalu tinggi untuk bisa bersamanya. 

Singkat cerita, hari-hari aku jalani dengan penuh kesedihan dan air mata yang tak lelah untuk selalu menemani. tetapi suatu saat, aku berpikir jika aku tidak boleh terpuruk seperti ini, aku harus bisa melupakan dia dan mengikhlaskannya. 

Tidak mudah memang, butuh waktu berbulan-bulan untuk aku benar benar bisa melepaskan semua hal tentang dia. mulai dari mencoba terlihat biasa saat melihat wajahnya, tidak lagi menghubunginya, dan juga berhenti untuk mencari tahu informasi tentangnya.

Entah dari teman ataupun media sosialnya. dan pada akhirnya, di detik ini, aku sudah benar-benar bisa lupa dan mengikhlaskan dia, aku berhasil "move on" dari dirinya. yeyyyyyyy!!! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun