Mohon tunggu...
Najwa Syifa Ibtihal
Najwa Syifa Ibtihal Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Grow through what you go through.

Selanjutnya

Tutup

Home

Ngoepi Cilandak: Garasi Lawas yang Disulap Jadi Kafe Vintage Favorit Anak Jaksel

20 Juli 2025   08:00 Diperbarui: 20 Juli 2025   06:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut vintage di Ngoepi yang homey dan Instagramable. (Sumber: Instagram @ngoepi).

Ngoepi Jakarta Selatan - Jakarta Selatan kini memiliki alternatif tempat ngopi dengan nuansa rumahan yang unik. Sebuah garasi yang disulap menjadi kafe bernama Ngoepi, hadir dengan konsep vintage ala tahun 1990-an. Meski mengusung konsep sederhana, Ngoepi justru mampu memikat berbagai kalangan baik dari generasi muda yang mencari tempat santai buat healing, maupun para orang tua yang ingin menikmati secangkir kopi sambil ngobrol santai.

Cerita di Balik Garasi yang Disulap

Ngoepi berawal dari ide sederhana yang muncul di tengah kawasan perumahan Jakarta Selatan. Sang pemilik menyulap sebuah garasi menjadi kafe kecil dengan nuansa vintage rumahan. Lokasinya yang berada di dalam kompleks justru menjadi daya tarik tersendiri, karena memberikan suasana tenang yang berbeda dari kafe di jalan besar.

Berawal dari kecintaan terhadap kopi dan suasana rumahan yang hangat, pemilik Ngoepi ingin menghadirkan tempat ngopi yang tidak hanya menjual rasa, tetapi juga rasa nyaman. Ia melihat peluang dari garasi yang selama ini jarang digunakan dan memutuskan untuk menyulapnya menjadi tempat ngopi yang punya karakter. Alih-alih membuka di pinggir jalan besar, ia justru ingin menghadirkan ruang alternatif di tengah kompleks yang biasanya terkesan sepi dan tertutup.

Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi owner dalam menjaga kenyamanan serta konsistensi konsep. Menurut Bastian Zaini, owner sekaligus peracik menu di balik dapur Ngoepi, kenyamanan pengunjung selalu menjadi prioritas utama.

"Kita fokus ke experience yang hangat dan santai. Karena konsepnya vintage dan homey, banyak yang datang ke sini buat cari suasana yang beda dari kafe-kafe modern lainnya," kata Bastian dalam wawancara via WhatsApp, Jumat (18/7).

Vintage dan Homey, Konsep yang Jadi Cerminan Pemilik

Dalam penjelasannya, Bastian menjelaskan bahwa konsep kedai mengusung nuansa vintage, menggunakan barang-barang yang memiliki nilai masa lalu untuk menghadirkan suasana hangat, ramah, dan sederhana.

"Konsep vintage karena saya dan istri memang menyukai barang-barang vintage. Jadi beberapa barang memang menggunakan koleksi pribadi agar terpakai, tidak hanya tersimpan. Kedai ini merupakan cerminan atau personifikasi dari kami berdua. Barang-barang lainnya kami tambahkan agar sesuai dengan konsep kedai," tambahnya.

Tak hanya soal interior, konsep kedai juga mengutamakan kenyamanan layaknya berada di rumah sendiri. Kedai kopi ini tidak hanya fokus pada sajian minuman, tetapi juga pada suasana yang mendukung berbagai aktivitas pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun