Membangun Etika dan Etos Dakwah dalam Penyesuaian Era Globalisasi
Membangun Etika dan Etos Dakwah dalam Penyesuaian Era Globalisasi
Pendahuluan
Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam tatanan sosial, budaya, dan teknologi masyarakat dunia. Bagi umat Islam, hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang dalam menyebarkan dakwah. Di satu sisi, globalisasi memungkinkan dakwah menjangkau lebih luas melalui media digital. Namun di sisi lain, ia juga menghadirkan tantangan berupa krisis moral, relativisme budaya, serta dekadensi nilai-nilai spiritual. Maka, penting untuk membangun etika dan etos dakwah yang relevan dan adaptif terhadap zaman.
Pengertian Etika dan Etos Dakwah
Etika dakwah merujuk pada nilai-nilai moral dan perilaku luhur yang harus dimiliki oleh seorang dai dalam menyampaikan pesan Islam. Etika ini meliputi kejujuran, kesabaran, toleransi, rendah hati, serta sikap inklusif terhadap perbedaan.
Sementara itu, etos dakwah mencerminkan semangat, kerja keras, profesionalisme, dan keistiqamahan dalam menyebarkan kebenaran Islam. Etos ini menuntut dai untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan prinsip-prinsip dasar syariat.
Tantangan Dakwah di Era Globalisasi
1. Kebebasan Informasi dan Media Sosial
  Informasi menyebar begitu cepat, termasuk konten negatif, hoaks, dan ideologi yang bertentangan dengan Islam.
2. Pluralisme Budaya dan Agama
  Interaksi lintas budaya semakin intens. Dakwah tidak bisa disampaikan secara eksklusif, melainkan harus inklusif dan dialogis.
3. Krisis Identitas dan Moral
  Generasi muda banyak terpengaruh oleh nilai-nilai hedonisme dan materialisme yang bertentangan dengan nilai Islam.