Menurut Bronfenbrener, teori ekologi perkembangan memberikan dasar bagaimana mempelajari perkembangan pada anak. Jadi yang dimaksud merupakan watak anak dapat dilihat dari orangtua kandung, teman sebaya, dan juga lingkungan sekitar yang dimana anak tumbuh beranjak hingga dewasa.Â
Dalam teori ini, anak dipandang sebagai individu yang aktif dalam menciptakan pengalaman dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memperhatikan faktor-faktor ekologi yang mempengaruhi perkembangan anak, dan memastikan bahwa anak memiliki lingkungan yang mendukung perkembangan yang sehat dan optimal (Salsabila, 2018)
Menurut bronfenbrenner, terdapat 5 tingkatan lingkungan atau sistem ekologis yang saling berinteraksi dalam pengembangan anak, antara lain:
1. Mikrosistem
Sistem ini merupakan lingkungan langsung seseorang yang dimana lingkungan terdekatnya dapat mempengaruhi dalam suatu perkembangannya. Yang menjadi agen didalam sistem ini adalah ayah dan ibu, guru, teman sebaya, lingkungan tempat tinggal dan hal-hal yang sering dijumpai oleh sang anak karena biasanya terjadi saling aktif secara langsung (Zahroh, 2020).Â
Karakter sang anak dan karakter lingkungan nya akan ikut serta dalam terjadinya sebuah proses yang terjadi secara interaktif. Dan pelaku sosialisasi yang paling penting di dalam sistem ini adalah orangtua kandung dan juga lingkungan sekolah sang anak.
2. Mesosistem
Mesosistem ini hubungan antara berbagai mikrosistem yang terlibat dalam kehidupan individu. Misalnya, hubungan antara keluarga dan sekolah atau antara keluarga dan tempat kerja merupakan contoh mesosistem. Bronfenbrenner menekankan bahwa interaksi di antara mikrosistem ini juga mempengaruhi perkembangan individu. Terkait dengan tahap proses edukasi, jelas bahwa pengalaman apapun  yang dialami oleh siswa pada saat dirumah akan memengaruhi kondisi mereka ketika berada di sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung  (Mohamed et al., 2012)
3. Ekosistem
Sistem ini merupakan lingkungan yang tidak langsung mempengaruhi suatu individu, akan tetapi masih memiliki dampak pada perkembangannya. Misalnya, faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah, kebijakan sekolah, atau pekerjaan orang tua dapat menjadi bagian dari eksosistem. Bronfenbrenner mengatakan bahwa faktor-faktor ini dapat mempengaruhi lingkungan mikrosistem dan mesosistem individu  (Anggereini & Irawan, 2016)
4. Makrosistem
Sistem ini adalah bagian sistem lapisan paling luar dari lingkungan anak. Secara singkat makrosistem ini merupakan tingkat yang lebih luas dari nilai-nilai, norma-norma, dan ideologi budaya yang mempengaruhi perkembangan individu (Mujahidah, 2015). Misalnya, sistem kepercayaan, sistem politik, atau sistem ekonomi merupakan contoh makrosistem. Bronfenbrenner menganggap makrosistem sebagai tingkat paling luas yang memengaruhi seluruh sistem ekologi individu.
5. Kronosistem
Kronosistem ini merupakan sebuah dimensi waktu dalam teori ekologi Bronfenbrenner. Kronosistem mencakup perubahan sepanjang waktu dalam semua tingkatan lingkungan dan bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi perkembangan individu. Misalnya, waktu dan transisi kehidupan yang dpaat mempengaruhi seorang individu, seperti kelahiran anak, pernikahan, ataupun perubahan dalam pekerjaan dan lingkungannya.
Â
Teori Ekologi Bronfenbrenner didasarkan pada tiga hal, diantaranya: 1) hubungan antara individu dan lainnya yang berbeda adalah mekanisme utama untuk perkembangan manusia 2) hubungan antara individu dan lingkungannya merupakan saling berpengaruh dan berjalan dua arah 3) perkembangan individu dipengaruhi oleh individu itu sendiri, waktu, dan interaksi yang terjadi. Oleh karena itu, setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda karena mereka tinggal di tempat yang berbeda dan melakukan interaksi yang beragam (Sobat & Dharma, 2022)
Jadi, Teori ekologi Bronfenbrenner menekankan pentingnya memahami dan mempertimbangkan lingkungan yang luas dan kompleks dalam memahami perkembangan individu. Dengan mempertimbangkan interaksi antara berbagai tingkatan lingkungan ini, teori ini memberikan dasar yang kuat untuk menganalisis dan memahami pengaruh lingkungan terhadap individu.
REFERENSI:
Salsabila, Unik Hanifa. (2018). Teori Ekologi Bronfenbrenner sebagai Sebuah Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 7, Nomor 1.
 Anggereini, E. Irawan, Made I. (2016). Pengaruh Pengetahuan tentang Konsep Ekosistem dalam Pembelajaran Lingkungan Outdoor dan Indoor Terhadap Perilaku Berwawasan Lingkungan Siswa. Edu-Sains Volume 5 No. 2.
 Zahroh, Shofiyatuz dan Na'imah. (2020). PERAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI JOGJA GREEN SCHOOL, Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 7, Nomor 1, hal 1 --9, ISSN : 2528-3553 (online), ISSN: 2407-4454 (print).
 Mujahidah. (2015). IMPLEMENTASI TEORI EKOLOGI BRONFENBRENNER DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER YANG BERKUALITAS, Lentera, Vol. IXX, No. 2
Dharma, Dwitya Sobat A. (2022). Special and Inclusive Education Jurnal: Membaca Peran Teori Ekologi Bronfenbrenner dalam Menciptakan Lingkungan Inklusif di Sekolah. Volume 3 No. 2.
 Isa, Zainiah M. Hamid, Nur Asiah A. (2012). PERANAN IBU BAPA DALAM MEMASTIKAN PENCAPAIAN LITERASI KANAK[1]KANAK PRASEKOLAH SEMASA BERADA DI RUMah. Jurnal Bitara Vol. 5. ISSN 1394-7176.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI