Internet pun tidak menjamin kebenaran suatu keterangan atau berita yang beredar, dapat dikatakan bahwa beberapa sumbernya tidak terverifikasi keasliannya datanya. Hal ini berkaitan dengan beberapa hal yang dilakukan seseorang dalam perjalanannya untuk mendiagnosa dirinya sendiri akan kesehatan mental. Latar belakang seseorang melakukan Self-Diagnose karena dipicu oleh rasa penasaran dengan beberapa gejala yang dialaminya, seperti bingung, tertekan, dan tidak mampu mengondisikan emosi bahkan seringkali melakukan hal yang sampai menjurus pada kegiatan konotasinya negatif.
Â
Maka dari itu, tak sedikit dari beberapa orang tersebut mencari informasi terkait yang dikeluhkan dan menimbang bandingkan dengan yang dialami. Banyak dari mereka yang memilih untuk mencari informasi secara langsung dari internet, alih-alih berkonsultasi dengan yang ahli. Jumlahnya pun lebih banyak orang yang mengakses layanan kesehatan melalui internet dari pada langsung datang ke pusat kesehatan yang sudah pasti prakteknya memiliki izin secara resmi.
Â
Â
Â
Daftar Pustaka
Â
Eva Meizara Puspita Dewi, dkk (2022). Psikoedukasi Self Diagnose: Kenali Gangguan anda sebelum menjudge diri sendiri : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol. 03, No. 01, Makassar.
Â
Imas Maksanah (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental : Journal of Psychological Student Vol.01, No.01, Bandung.