Mohon tunggu...
Najwa Azzahra
Najwa Azzahra Mohon Tunggu... Dosen - Dokter Umum

Fighting!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rematik: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

21 Mei 2024   11:30 Diperbarui: 21 Mei 2024   11:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rematik adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan lebih dari 100 jenis kondisi yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada persendian serta struktur pendukung lainnya di seluruh tubuh. Istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan arthritis, meskipun rematik mencakup kondisi yang lebih luas termasuk penyakit autoimun dan peradangan. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan untuk rematik.

Penyebab Rematik
Penyebab rematik bervariasi tergantung pada jenis spesifik dari kondisi tersebut. Namun, beberapa faktor umum yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan rematik termasuk:
1. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan rematik atau kondisi autoimun lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik. Beberapa gen tertentu diketahui berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap penyakit ini.
2. Faktor Imunologi: Banyak bentuk rematik adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk sendi. Contoh penyakit autoimun yang menyebabkan rematik adalah rheumatoid arthritis dan lupus.
3. Infeksi: Beberapa infeksi bakteri atau virus dapat memicu reaksi autoimun atau menyebabkan peradangan yang mempengaruhi sendi.
4.Lingkungan: Paparan terhadap faktor lingkungan tertentu, seperti merokok, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit rematik, terutama pada individu yang sudah memiliki kecenderungan genetik.
5. Trauma atau Cedera: Kerusakan pada sendi akibat trauma atau cedera dapat menyebabkan peradangan kronis yang berujung pada perkembangan rematik.

Gejala Rematik
Gejala rematik bervariasi tergantung pada jenis spesifik dari kondisi tersebut, namun beberapa gejala umum meliputi:
1. Nyeri Sendi: Nyeri adalah gejala utama yang seringkali semakin parah dengan aktivitas atau di malam hari.
2. Kekakuan: Kekakuan pada sendi, terutama di pagi hari atau setelah periode tidak aktif, merupakan gejala umum dari rematik.
3. Pembengkakan: Peradangan pada sendi menyebabkan pembengkakan yang bisa disertai dengan kemerahan dan panas.
4. Keterbatasan Gerak: Sendi yang terkena rematik mungkin menjadi kaku dan sulit digerakkan, membatasi aktivitas sehari-hari.
5. Kelelahan: Rasa lelah yang ekstrem adalah gejala umum dari banyak kondisi rematik, terutama yang bersifat autoimun.
6. Demam dan Penurunan Berat Badan: Beberapa jenis rematik, seperti lupus, bisa menyebabkan gejala sistemik termasuk demam, penurunan berat badan, dan kelelahan yang ekstrem.

Jenis-jenis Rematik
1. Rheumatoid Arthritis (RA): RA adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi dan dapat merusak jaringan di sekitarnya. RA sering kali menyerang sendi di kedua sisi tubuh secara simetris.
2. Osteoarthritis (OA): OA adalah jenis arthritis yang paling umum dan terjadi ketika tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi aus seiring waktu. OA sering terkait dengan penuaan dan penggunaan berlebihan dari sendi.
3. Lupus Eritematosus Sistemik (LES): Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk sendi, kulit, ginjal, dan organ lainnya. Lupus sering menyebabkan nyeri sendi dan kelelahan yang ekstrem.
4. Ankylosing Spondylitis (AS): AS adalah bentuk arthritis yang terutama mempengaruhi tulang belakang, menyebabkan peradangan kronis yang bisa menyebabkan fusi tulang belakang dan kehilangan fleksibilitas.
5. Gout: Gout adalah bentuk arthritis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat dalam sendi, yang menyebabkan serangan nyeri mendadak dan intens, terutama pada sendi besar seperti jempol kaki.

Diagnosa Rematik
Diagnosa rematik melibatkan sejumlah tes dan pemeriksaan untuk mengidentifikasi jenis spesifik dari kondisi dan menilai tingkat keparahannya. Beberapa langkah umum dalam proses diagnosa meliputi:
1. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan wawancara menyeluruh mengenai gejala, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi tanda-tanda peradangan atau kerusakan sendi.
2. Tes Darah: Tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi penanda peradangan (seperti ESR dan CRP) serta antibodi tertentu yang menunjukkan adanya penyakit autoimun (seperti faktor reumatoid dan anti-CCP).
3. Pencitraan: X-ray, MRI, dan ultrasound dapat digunakan untuk melihat kerusakan sendi, peradangan, dan penumpukan cairan di dalam atau di sekitar sendi.
4. Analisis Cairan Sendi: Mengambil sampel cairan dari sendi yang bengkak dapat membantu mengidentifikasi infeksi atau kristal asam urat yang mungkin menyebabkan peradangan.

Pengobatan Rematik
Pengobatan rematik bertujuan untuk mengurangi nyeri, mengendalikan peradangan, dan memperlambat atau menghentikan kerusakan sendi. Pendekatan pengobatan biasanya melibatkan kombinasi dari berbagai metode, termasuk:
1. Medikasi:
*Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS): OAINS seperti ibuprofen dan naproxen membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
*Kortikosteroid: Obat-obatan seperti prednison dapat digunakan untuk mengurangi peradangan yang lebih parah, meskipun penggunaan jangka panjang harus dihindari karena efek sampingnya.
*DMARDs (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs): Obat-obatan seperti methotrexate dan sulfasalazine membantu mengurangi kerusakan sendi dengan menekan sistem kekebalan tubuh.
*Biologik: Obat-obatan biologik, seperti adalimumab dan etanercept, menargetkan bagian spesifik dari sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan.
2. Terapi Fisik dan Okupasi: Terapi ini membantu memperbaiki kekuatan dan fleksibilitas sendi, mengurangi nyeri, dan mengajarkan cara untuk melindungi sendi dalam aktivitas sehari-hari.
3. Perubahan Gaya Hidup:
*Diet Seimbang: Makanan yang kaya akan antioksidan, asam lemak omega-3, dan nutrisi penting lainnya dapat membantu mengurangi peradangan. Hindari makanan yang dapat memicu peradangan, seperti makanan olahan dan tinggi gula.
*Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti berenang, berjalan, dan latihan fleksibilitas membantu menjaga mobilitas dan kekuatan sendi.
*Menghindari Merokok dan Alkohol: Kedua kebiasaan ini dapat memperburuk peradangan dan mempengaruhi kesehatan sendi secara keseluruhan.
4. Pendekatan Alternatif: Beberapa orang menemukan bantuan dari metode alternatif seperti akupunktur, yoga, dan suplemen herbal. Namun, penting untuk mendiskusikan penggunaan metode ini dengan dokter.
5. Konsumsi Susu Herbal; Mengkonsumsi susu herbal baik untuk kesehatan tulang dan sendi. Misalnya seperti susu ostofit, yang mengandung bahan alami pilihan seperti Susu sapi, jahe, temulawak, kayu manis, daun sereh dan salam.


Mengelola Kehidupan dengan Rematik
Mengelola kehidupan dengan rematik memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan sangat penting. Beberapa strategi untuk membantu mengelola kondisi ini termasuk:
1. Edukasi Diri: Mengetahui lebih banyak tentang kondisi Anda, pengobatan, dan cara-cara untuk mengelola gejala dapat memberikan kontrol lebih besar atas kesehatan Anda.
2. Dukungan Emosional: Mengelola nyeri kronis dan keterbatasan fisik dapat menantang secara emosional. Bergabung dengan kelompok dukungan atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu.
3. Menjaga Komunikasi dengan Dokter: Rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan sangat penting untuk pengelolaan yang efektif.

Rematik adalah kelompok kondisi yang kompleks dan sering kali menyebabkan nyeri dan keterbatasan fungsi. Meskipun tidak ada obat untuk banyak jenis rematik, diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Pendekatan yang terintegrasi, termasuk medikasi, terapi fisik, perubahan gaya hidup, dan dukungan emosional, sangat penting untuk menjaga kualitas hidup yang baik bagi mereka yang hidup dengan rematik. Dengan penanganan yang tepat, individu dengan rematik dapat menjalani kehidupan yang aktif dan produktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun