Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Saat Diterpa Kabar Strok

26 Februari 2020   13:31 Diperbarui: 26 Februari 2020   13:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekan lalu, setelah sholat magrib bapak memperoleh chat wa dari Budhe. Saat itu, aku sedang mengajar ngaji di rumah Pak Lek. Chat itu berisi " lek, engko bengi aku arep opnam ning Yakkum Purwodadi, gula ku duwur, tangan karo sikil abot diobahke. Najmie kon rene, pe tak jak gawe batir aku. Isoh opo ora (lek, nanti malam saya mau opnam di Yakum Purwodadi, gulaku tinggi, tangan dan kaki berat jika dibuat gerak. Najmie tak suruh kesini, untuk menemaniku. Bisa apa tidak" tandas budhe yang sedang meminta bantuan.

Seketika, bapak yang membaca kabar tersebut langsung menghampiriku di rumah Pak Lek. Saat itu baru dua anak yang sedang ngaji dengan ku. Di tengah-tengah deru kencang suara ngaji, tiba-tiba seorang anak menghampiriku. Anak itu berkata " Mas, ditimbali Pak Dhe Kaji" sambil menyentuh pundak.

Merasa terpanggil dengan pesan yang disampaikan. Aku pun langsung menghampiri bapak yang sudah menunggu di depan. " Sing durung diwarahi ngaji, marahke karo mas mun utowo lek si'in ( yang belum ngaji, minta diajari mas mun atau lek si'in)" pintaku pada anak-anak sebelum aku tinggalkan.

"Gimana bapak", tanyaku dengan rasa penasaran.

Sambil berdiri dari tempat duduk bapak mengatakan : "Budhe tatik mau di rujuk di Yakum Purwodadi, kamu diminta untuk kesana dan menemani budhe".

Lalu aku bertanya pada bapak: "La, Budhe, kenapa pak".

"Budhe tatik, gulanya tinggi, tangan dan kaki sulit untuk digerakkan. Sepertinya budhe kena gejala stroke ringan" ujar bapak menjawab pertanyaanku.

Mendengar apa yang disampaikan bapak, jantung bergetar lebih cepat dan membayangkan yang tidak-tidak. Ingin secepatnya seketika itu untuk pergi ke rumah budhe. Dengan langkah yang lebar, membuat beberapa saat tiba di rumah.

"Assalamualaikum", sambil membuka pintu dapur ucapku.

"Waalaikumsalam", jawab ibu yang sedang menyiapkan makan di meja makan.

Ibu memintaku untuk makan dulu sebelum ke rumah budhe. Karena biasanya saat situasi seperti ini, sering kali tak tersadarkan untuk memperhatikan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun