Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

UN Dihapus! Adakah Motif Perang Bisnis di Baliknya?

20 Desember 2019   15:58 Diperbarui: 20 Desember 2019   15:59 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas menteri akan menghapus UN dan diganti dengan Asesmen Kompetensi (foto : Koran Tempo)

Halo semua, what's up Kompasina?. Bersantai di sore hari, sambil meneguk secangkir kopi tak lupa mengupdate informasi agar wawasan tidak basi. Syukur-syukur dapat inspirasi.

Mungkin ada tenaga pendidik, calon tenaga pendidik bahkan pelajar sekalipun yang saat ini sudah membagikan / terima raport. Berarti beban sudah tidak ada. Dan waktunya untuk liburan atau memanjakan diri. Sambil ngopi, mari santuy cuuyyy.

Beberapa waktu yang lalu, dunia pendidikan digegerkan dengan statement dari Mendikbud, Nadiem Makarim terkait kebijakannya yakni akan menghapuskan Ujian Nasional. Dan UN ditahun 2020 akan menjadi yang terakhir dalam catatan dunia pendidikan.

Mas menteri, sapaan akrab dari Nadiem Makarim mengatakan bahwa sebagai pengganti UN, akan merevitalisasi semuanya menjadi Asesmen Kompetensi yakni dengan menekankan tiga unsur pencapaian pembelajaran seperti Literasi (baca tulis), Numerisasi (Angka), Survei Karakter.

Mungkin sudah banyak yang memberikan tanggapan baik itu yang pro maupun kontra. Apapun pendapatnya semoga bisa menjadi masukan dan pertimbangan untuk sang pemangku kepentingan.

Walaupun isu ini sudah bergulir hampir dua minggunan, sepertinya penulis telat dalam merepon isu tersebut. Karena memang mencari ulasan yang berbeda. Tapi tetap berpegangan dengan tagline " Fakta Sama, Sudut Pandang Boleh Beda".

Pernyataan mas menteri yang mengeluarkan statement diatas, membuat penulis memunculkan pertanyaan yang juga merupakan judul dari tulisan ini. "UN Dihapus, Adakah Motif Perang Bisnis Dibaliknya?".

Mengapa penulis muncul pertanyaan seperti hal diatas? Seperti ini alasannya.

Pasca pengumuman menteri di era Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, muncul beberapa tenaga profesional non partai yang berhasil masuk istana seperti Wishnu Tama, Erick Thohir, dan juga Nadiem Makarim.

Sebut saja Nadiem Makarim, namanya kian moncer saat dirinya menjadi CEO dari perusahaan start up ojek online yakni Gojek yang kini sudah menjelma menjadi Dekacorn pertama di Indonesia. Dan juga mendapat tempat di semenanjung Asia Tenggara.

Atas keberhasilannya ini, Presiden Joko Widodo kepincut dengan kepiawaiannya dalam menciptakan dan mengelola perubahan melalui teknologi di era distrupsi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan resmi diamanatkan kepadanya oleh orang nomer satu di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun