Mohon tunggu...
Najla Putri Aprilia
Najla Putri Aprilia Mohon Tunggu... Penulis - Najla XI IPS 1

SMAN 28 JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ragam Budaya Indonesia

30 Agustus 2020   05:41 Diperbarui: 30 Agustus 2020   05:49 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan aneka ragam budaya. Diantara produk kebudayaan yang menjadi kebanggaan adalah batik. Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori. Batik berasal dari kata amba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik.

Kalau jaman dulu disebutnya ambatik. Walaupun yang dimaksud secara definisi adalah batik tulis yang menggunakan canting, namun metode pembuatan batik sendiri ada beberapa, seperti cap, cetak, dan printing. Ada juga batik yang dibuat pakai kuas Bung, namanya batik lukis, tapi cukup jarang ditemukan. 

Selain batik, Wayang juga merupakan produk kebanggaan Indonesia. Kita patut berbangga karena salah satu organisasi terkenal di dunia UNESCO pada tanggal 7 November 2003 menobatkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. atau mengakui bahwa pertunjukkan wayang merupakan produk kebudayaan yang berharga Di indonesia ada berbagai versi wayang baik berdasarkan bentuk atau berdasarkan jalan cerita.

Berdasarkan bentuknya ada wayang golek, wayang orang (diperagakan oleh manusia). wayang boneka, wayang kulit dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan jalan ceritanya ada 2 jenis yang terkenal. Yang pertama adalah jalan cerita Mahabharata atau Ramayana. Latar belakang dibuatnya wayang ini yaitu ketika agama Hindu mulai masuk ke Indonesia.

Supaya masyarakat mau menerima, maka Para penyebar agama Hindu pada saat itu berupaya menyesuaikannya dengan budaya setempat, lalu pertunjukkan wayang dipilih untuk dijadikan media yang menjembatani antara agama Hindu dengan sosial masyarakat setempat. Kemudian saat agama Islam masuk ke Indonesia, pembuatan wayang dengan menggunakan kulit sapi. Pada saat itu Wayang adalah wujud penyesuaian agama Islam dengan masyarakat.

Kemudian dengan adanya akulturasi maka wayang berkembang tidak sampai situ saja. Ketika tahun 1960, muncul gerakan menyebarkan agama Katholik di Indonesia oleh para misionaris katholik.

Kemudian mereka mengembangkan jalan cerita yang disebut dengan wayang Wahyu yang mana sumber jalan ceritanya diambil dari kitab agama tersebut. Saat ini wayang merupakan hiburan masyarakat. Kadang-kadang acara rasanya kurang lengkap jika tidak ada pertunjukkan wayang di dalamnya.

Wayang sendiri memiliki filosofi yang bermakna kebaikan dan mengajak dalam kebaikan. Malah, di tiap bagian wayang, masing-masing mengandung makna dan arti.

Harapan yang terdapat dalam pertunjukkan wayang, supaya pesan dan moral kebaikan bisa tertuju dan mengena pada masyarakat. Sebagai generasi muda tentunya kita harus melestarikan kebudayaan ini untuk digunakan sebagai bahan ajar dan media khususnya sekolah-sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun