Mohon tunggu...
Nailul Author
Nailul Author Mohon Tunggu... -

saya berpikir maka saya ada.. saya menulis maka saya hidup..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Moral dalam Membangun Masa Depan Anak

30 Juni 2013   19:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:12 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah satu problem yang mendasar dalam pendidikan Islam adalah adalah terkait dengan pendidikan akhlak (moral). Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap pendidikan akhlak, akan semakin memperparah dan memperpuruk kondisi masyarakat berupa dekadensi moral. Oleh karena itu, untuk memurnikan kembali kondisi yang sudah tidak relevan dengan ajaran Islam, satu-satunya upaya yang dapat dilakukan adalah dengan kembali kepada ajaran yang terdapat di dalamnya.

Sangat memprihatinkan bahwa kemerosotan akhlak tidak hanya terjadi pada kalangan muda atau pelajar, tetapi juga terhadap orang dewasa, bahkan orang tua. Kemerosotan akhlak pada anak-anak dapat dilihat dengan banyaknya pelajar yang tawuran, mabuk, berjudi, durhaka kepada orang tua bahkan sampai membunuh sekalipun. Bahkan yang marak pada saat ini lebih sering dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kontrol orang tua terhadap anaknya, sehingga anak nekat melakukan perbuatan yang meresahkan dan merugikan banyak pihak.

Sementara itu menurut H. Tb. Aat Syafa’at, dkk dalam bukunya Peranan Agama Islam dalam Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency), mengatakan bahwa kenakalan remaja disebabkan oleh (a) lemahnya pemahaman nilai-nilai agama, (b) lemahnya ikatan keluarga, (c) anak delinquency kangen keluarga, (d) kondisi keluarga tidak nyaman, lingkungan sekolah tidak kondusif dan kondisi masyarakat yang buruk, (e) kurangnya kontrol orang tua dalam arti luas, di keluarga adalah ayah/ibu, di sekolah adalah guru, di masyarakat adalah tokoh masyarakat, jaksa, hakim, ustdaz/kyai, polisi, dan lain-lain, (f) kurangnya pemanfaatan waktu luang, dan (g) kurangnya fasilitas-fasilitas untuk remaja.

Untuk itu, diperlukan upaya strategis untuk memulihkan kondisi tersebut, di antaranya dengan menanamkan kembali akan pentingnya peranan orang tua dan pendidik dalam membina moral anak didik, sehingga tercipta keluarga yang tenang, damai, penuh kasih saying, dan perhatian kepada anak-anaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun