Terkadang, seseorang yang sedang menulis merasa bingung ketika kalimat yang dia buat terlalu panjang atau rancu. Pada akhirnya, kalimat yang sudah tersusun di kepala terpaksa diubah demi kalimat yang lebih efektif. Itu seperti batas yang mengganggu, padahal setiap seni, termasuk menulis, seharusnya dilakukan dengan bebas.
Biasanya, hal yang membuat kalimat menjadi terlalu panjang atau rancu adalah hal yang melekat pada subjek, predikat, objek, maupun keterangan pada kalimat tersebut. Hal itu adalah penjelasan penting maupun keterangan tambahan yang memang harus ada pada kalimat yang dibuat, baik itu untuk alur maupun estetika.
Aposisi adalah istilah untuk penjelasan atau keterangan yang melekat itu.
Contoh:
Dion, laki-laki berkemeja hitam itu, berdiri tanpa ekspresi menatap pemandangan kota.
Berdasarkan EYD V, terdapat tiga tanda baca yang dapat digunakan untuk aposisi, yaitu tanda koma (,), tanda pisah (---), dan tanda kurung ((...)).
1. Tanda Koma (,)
Misalnya:
o Shakira memang lahir di Sidoarjo, kabupaten yang dikenal karena tragedi Lumpur Lapindo, tetapi dia bermukim di Jakarta sejak berusia lima belas tahun.
o Pelaku penghilangan nyawa Munir, aktivis pro-demokrasi yang membentuk KontraS san mengadvokasi kasus orang hilang 27 tahun lalu, hingga saat ini tidak diadili.
2. Tanda Pisah (---)