Idul Fitri menandai berakhirnya masa puasa di bulan Ramadhan dan sering dipahami sebagai hari kemenangan. Selain renungan dan kegembiraan, Idul Fitri juga merupakan saat bersedekah yang dikenal dengan Zakat Fitri. Idul Fitri dimaksudkan untuk menjadi saat yang penuh kegembiraan dan keberkahan bagi seluruh umat Islam dan saat untuk berbagi kemurahan hati dengan mereka yang tidak memiliki sarana untuk berbagi kebahagiaan hari raya tersebut.
Hal yang biasa dilakukan umat Islam saat Idul Fitri adalah mengunjungi kerabat, tetangga, dan teman dekatnya. Saling menyapa dengan salam, salam idul fitri, saling memaafkan dan kebahagiaan di hari raya idul fitri. Kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan antar saudara muslim. Selain itu, umat muslim lainnya biasanya melakukan tradisi lain yaitu, menjenguk saudara atau sahabat yang sakit.Â
Saat Idul Fitri, umat muslim juga dapat melakukan tradisi menilik sanak saudara yang telah meninggal. Kegiatan ini dilkakukan sebagai bentuk penghormatan kepada orang-orang yang telah mendahului kita. Kegiatan tersebut disebut "Ziarah Maqbarah". Ziarah Maqbarah sudah menjadi tradisi dari keluarga Saya di setiap tahunnya, budaya tradisi dilakukan memiliki tujuan untuk mendoakan dan mengenang kerabat dan saudara yang sudah mendahului Kami. Ayah Saya berkata bahwa "tujuan kita berziarah ke makam para leluhur kita ialah untuk mendoakan mereka dek". Tak lupa Paman Saya juga berkata bahwa "Disamping juga mendoakan orang yang sudah mendahului Kita, Kita juga dapat melepas rindu dengan cara mendoakan mereka, bertahlil membacakan surah Al Fatihah juga dek".
Sejarah singkat Ziarah Maqbarah
Kegiatan ziarah maqbarah merupakan satu dari sekian banyak budaya yang berkembang aktif dalam masyarakat muslim khususnya di Indonesia. Â Kata ziarah berasal dari bahasa arab yaitu Ziyarah yang memilki arti mengunjungi, kunjungan atau mendatangi. Sedang makna maqbaroh adalah setiap lahan atau tanah yang di dalamnya di semayamkan mayit.
Dalam tradisi islam sendiri, ziarah maqbaroh sudah tumbuh sejak berdirinya islam itu sendiri. Tradisi ini dalam perkembangannya sempat dilarang, tetapi diperintahkan untuk dijalankan kembali oleh Rasulullah. Sebagiamana hadis Rasulullah :
"Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah! Karena dengannya, akan bisa mengingatkan kepada hari akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian. Maka barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah, dan jangan kalian mengatakan hujr (ucapan-ucapan batil)." (H.R. Muslim)
Tujuan ziarah maqbarah ini mempunyai banyak tujuan penting yang tidak boleh diselewengkan agar tidak tercipta penyalah arti dan tujan dalam kegiatan ziarah maqbarah. Terdapat tiga spesifikasi. Pertama, mengambil pelajaran bagi peziarah mengenai kematian, peringatan hari akhirat juga melembutkan hati peziarah. Kedua, memeberikan manfaat bagi penghuni kubur, yaiutu ucapan salam (doa) dari peziarah. Seperti keterangan pada hadis dibawah ini :