Jatinang0r, 26 Agustus 2023 - Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 3 merupakan salah satu kebijakan unggulan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia agar dapat menempuh perkuliahan selama satu semester di perguruan tinggi di luar kampus asal. Tujuan utama dari program ini adalah memperkaya pengalaman akademik sekaligus memperkuat semangat persatuan nasional. Kehadiran mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, bahasa, dan tradisi di satu ruang akademik menjadikan program ini sebagai wadah pembelajaran lintas budaya. Dengan demikian, PMM menjadi simbol nyata dari keberagaman yang bersatu dalam dunia pendidikan.
Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jatinangor, Jawa Barat, menjadi salah satu perguruan tinggi penerima mahasiswa PMM Batch 3 dalam jumlah terbesar. Pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, Unpad secara resmi menerima 1.194 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan program PMM dan mencerminkan besarnya antusiasme mahasiswa untuk belajar di Unpad. Seremoni penerimaan mahasiswa PMM berlangsung pada 26 Agustus 2023 dan dipimpin langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa mahasiswa PMM di Unpad diharapkan dapat membangun jejaring yang luas untuk masa depan mereka, sebagaimana dikutip dari laman resmi Unpad.
Selama empat bulan, mulai Agustus hingga Desember 2023, para mahasiswa PMM menjalani perkuliahan di 61 program studi yang dibuka Unpad. Pembagian lintas prodi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan bidang akademik yang sesuai minat dan latar belakang keilmuan. Dengan demikian, setiap mahasiswa memiliki ruang untuk berkembang sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Selain itu, proses belajar juga disertai interaksi dengan mahasiswa dari daerah lain, sehingga terjalin hubungan sosial yang lebih erat. Hal ini membuktikan bahwa pengalaman akademik dan sosial berjalan seimbang di dalam program ini.
Rektor Unpad menegaskan bahwa keberadaan mahasiswa PMM bukan hanya sekadar mengikuti perkuliahan, melainkan juga memperluas pergaulan. Menurutnya, teman yang banyak adalah aset penting di masa depan, karena jejaring yang terbangun selama mengikuti PMM dapat memberi manfaat jangka panjang. Nasihat ini menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk berani keluar dari zona nyaman dan membangun hubungan dengan orang baru. Pertemuan mahasiswa dari Sabang sampai Merauke di satu kampus besar seperti Unpad menjadikan suasana belajar lebih dinamis. Kehadiran mahasiswa dengan beragam perspektif juga memperkaya diskusi akademik di ruang kelas.
Unpad menjadi tujuan favorit mahasiswa PMM bukan hanya karena kapasitas yang besar, tetapi juga reputasinya sebagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Pada tahun 2023, Unpad membuka kuota penerimaan hingga 1.250 mahasiswa, jumlah yang meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total 5.214 pendaftar, hanya 1.194 mahasiswa yang diterima setelah melalui proses seleksi ketat. Angka ini menunjukkan bahwa program PMM di Unpad memiliki daya tarik yang luar biasa sekaligus mempertahankan kualitas akademik. Keberhasilan Unpad menampung ribuan mahasiswa ini mengukuhkan posisinya sebagai benchmark perguruan tinggi penyelenggara PMM terbesar di Indonesia.
Selain perkuliahan reguler, mahasiswa PMM di Unpad mengikuti kegiatan Modul Nusantara yang menjadi ciri khas dari program ini. Modul Nusantara terdiri atas empat komponen utama, yaitu kebinekaan, refleksi, kontribusi sosial, dan inspirasi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengenal budaya Sunda, berdiskusi mengenai keberagaman, hingga berpartisipasi dalam kegiatan sosial bersama masyarakat setempat. Salah satu sesi penting dalam modul ini adalah Inspirasi 1 yang menghadirkan Arief Yahya sebagai pembicara. Ia membawakan materi tentang "Membangun Generasi Emas: Mahasiswa sebagai Penggerak Pariwisata dan Ekonomi Digital," yang mendorong mahasiswa untuk berpikir visioner.
Pengalaman yang diperoleh mahasiswa selama empat bulan di Unpad sangat beragam, mulai dari tantangan akademik hingga interaksi sosial. Mahasiswa belajar beradaptasi dengan sistem perkuliahan baru, mengelola waktu, dan memahami materi di luar kebiasaan mereka sebelumnya. Di sisi lain, kehidupan sosial membawa mereka pada pengalaman tinggal di lingkungan baru, berbaur dengan teman dari berbagai daerah, dan membangun toleransi terhadap perbedaan. Semua hal ini memperkaya kemampuan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Pada akhir program, mahasiswa tidak hanya pulang dengan kartu hasil studi, tetapi juga dengan jaringan pertemanan yang luas dan kenangan berharga.
Urgensi dari PMM Batch 3 di Unpad tidak dapat dipandang sebelah mata. Program ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman Indonesia dapat dirawat dan dipelajari melalui dunia akademik. Kehadiran ribuan mahasiswa dari berbagai daerah dalam satu kampus menunjukkan bahwa pendidikan dapat menjadi jembatan pemersatu bangsa. Lebih jauh, PMM memberikan bekal soft skill, pengalaman lintas budaya, serta jejaring sosial yang akan bermanfaat bagi mahasiswa di masa depan. Dengan semua pengalaman ini, Unpad benar-benar menjelma sebagai "Indonesia mini" yang mempertemukan perbedaan dalam semangat persatuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI