Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Penulis, Pewarta, Pemerhati Sosial

Penyuka Kopi Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lebih Penting Soft Skill atau Gelar? Analisis Empiris Dunia Kerja Masa Kini

18 Oktober 2025   13:39 Diperbarui: 18 Oktober 2025   13:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dunia kerja yang memerlukan soft skill (Foto: Pexels) 

Di era yang serba cepat dan dinamis seperti sekarang, pertanyaan tentang mana yang lebih penting antara soft skill dan gelar akademik semakin sering muncul. Dunia kerja telah berubah drastis, dan cara perusahaan menilai calon karyawan pun ikut bergeser. 

Jika dahulu ijazah universitas adalah segalanya, kini kemampuan interpersonal, komunikasi, dan berpikir kritis mulai mengambil peran utama. Lalu, apakah soft skill benar-benar lebih penting daripada gelar di dunia modern?

1. Dunia Kerja yang Berubah Cepat

Perubahan teknologi dan munculnya revolusi industri 4.0 hingga menuju society 5.0 membuat banyak pekerjaan lama tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi. Namun, menurut laporan World Economic Forum (2023), sebanyak 50% perusahaan global kini menilai soft skill lebih penting dibandingkan latar belakang pendidikan formal.

Perusahaan besar seperti Google, Tesla, dan Apple bahkan telah meniadakan syarat gelar sarjana dalam proses rekrutmen. Mereka lebih fokus pada kemampuan kandidat untuk beradaptasi, bekerja dalam tim, dan berpikir kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa dunia kerja kini lebih menilai what you can do dibanding what degree you have.

2. Memahami Soft Skill dan Hard Skill

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan antara dua jenis keterampilan utama:

Hard Skill adalah kemampuan teknis yang bisa diukur dan diajarkan secara formal, seperti menguasai bahasa pemrograman, desain grafis, atau analisis data.

Soft Skill adalah kemampuan non-teknis yang berkaitan dengan perilaku, karakter, dan cara seseorang berinteraksi, seperti komunikasi, kepemimpinan, empati, dan etika kerja.

Menurut penelitian gabungan dari Harvard University, Carnegie Foundation, dan Stanford Research Center, 85% kesuksesan karier seseorang ditentukan oleh soft skill, sedangkan hanya 15% berasal dari hard skill dan gelar akademik. 

Data ini menegaskan bahwa kemampuan teknis tanpa kepribadian yang matang tidak akan cukup untuk membuat seseorang berhasil.

3. Mengapa Soft Skill Jadi Kunci di Era Modern

Ada beberapa alasan kuat mengapa soft skill kini lebih dihargai:

a. Teknologi Tak Bisa Menggantikan Empati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun