Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Penulis, Pewarta, Pemerhati Sosial

Penyuka Kopi Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ukuran Celana Jeans dan Risiko Kesehatan: Fakta di Balik Pernyataan Menkes yang Viral

16 Mei 2025   09:04 Diperbarui: 16 Mei 2025   09:04 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Firda Janati/ Kompas.com)

Kondisi ini terjadi saat testis terpelintir karena tekanan eksternal. Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan kerusakan permanen bahkan kehilangan testis.

-Infeksi saluran kemih dan kulit

Kelembapan yang terperangkap karena bahan jeans yang tidak menyerap keringat dengan baik dapat menjadi lahan subur bagi bakteri dan jamur.

-Meralgia Paresthetica

Merupakan gangguan saraf yang menimbulkan rasa terbakar atau mati rasa di paha bagian luar, akibat tekanan jangka panjang dari pakaian ketat.

Tips Memilih Celana yang Sehat

Menjaga penampilan tetap keren tidak harus mengorbankan kesehatan. Berikut adalah beberapa tips memilih celana yang aman namun tetap stylish:

  • Pilih ukuran pas: Hindari memaksakan diri memakai ukuran yang lebih kecil demi gaya. Celana harus memberi ruang gerak dan sirkulasi udara.
  • Gunakan bahan yang lentur: Denim elastis bisa jadi pilihan agar tetap nyaman saat bergerak.
  • Pertimbangkan potongan (fit): Slim fit bukan berarti ketat. Pastikan celana tidak menekan berlebihan di bagian pinggang dan selangkangan.
  • Ganti celana bila ketat: Jika celana jeans terasa makin sempit, mungkin ini waktunya meninjau ulang pola makan dan aktivitas fisik.

Cegah Lemak Perut dengan Gaya Hidup Sehat

Menjaga ukuran lingkar perut di bawah ambang batas bukan hanya soal estetik, tetapi berkaitan erat dengan kesehatan jangka panjang. Berikut langkah yang disarankan oleh para ahli gizi dan kesehatan:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, rendah gula dan lemak trans.
  • Rutin berolahraga, terutama latihan kardio dan latihan kekuatan otot.
  • Kelola stres, karena stres kronis memicu produksi kortisol, hormon yang berkontribusi terhadap penumpukan lemak di perut.
  • Cukup tidur, minimal 7 jam per malam, karena kurang tidur memengaruhi metabolisme tubuh.

Penutup

Pernyataan viral Menkes Budi Gunadi Sadikin bukan sekadar guyonan. Ukuran celana jeans memang bisa menjadi "alarm" tubuh yang menunjukkan adanya penumpukan lemak viseral berbahaya. Alih-alih fokus pada angka di timbangan, masyarakat perlu mulai memperhatikan lingkar perut sebagai indikator kesehatan yang lebih akurat.

Pilihlah celana yang nyaman, jaga pola hidup sehat, dan waspadalah terhadap tanda-tanda tubuh yang mungkin selama ini diabaikan. Ingat, gaya boleh tetap keren, tapi jangan sampai celaka hanya karena ukuran celana!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun