Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Penulis, Pewarta, Pemerhati Sosial

Penyuka Kopi Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Algoritma Media Sosial: Jebakan Kapitalisme Komunikasi yang Mengancam Demokrasi Digital

9 Mei 2025   16:09 Diperbarui: 9 Mei 2025   16:09 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi algoritma media sosial (Foto: Freepik)

Meningkatkan literasi digital bukan hanya soal mengajarkan etika berinternet atau cara membedakan hoaks. Yang lebih penting adalah membongkar logika dan struktur kekuasaan di balik platform digital.

Literasi digital yang kritis mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa algoritma memengaruhi cara kita memahami realitas. Kita perlu mendorong pendekatan transformatif---tidak hanya sebagai konsumen pasif, tapi sebagai warga digital yang sadar dan aktif membangun ruang publik yang sehat.

Membentuk Teori dari Selatan

Seringkali, teori dan pendekatan terhadap media digital masih mengacu pada konteks Barat. Prof. Merlyna menyerukan pentingnya membangun teori dari pengalaman lokal, khususnya dari Asia Tenggara. Konteks politik, budaya, dan sosial kita memiliki kompleksitas tersendiri yang tidak bisa dijelaskan sepenuhnya dengan pendekatan luar.

Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di kawasan ini punya peran penting untuk menjadi laboratorium sosial dalam memahami dampak algoritma terhadap demokrasi.

Penutup: Waspada, Bukan Anti

Kritik terhadap algoritma bukan berarti kita harus menolak teknologi. Media sosial tetap bisa menjadi alat pemberdayaan dan demokratisasi. Namun, kita harus melek terhadap bagaimana platform digital bekerja, serta memperjuangkan regulasi dan kesadaran kolektif agar ruang digital tetap sehat dan adil.

Seperti yang dikatakan Prof. Merlyna Lim, "Jika kita tidak memahami bagaimana algoritma bekerja, maka kita akan menjadi produk dari sistem yang tidak kita kuasai." Maka, saatnya kita melek digital secara kritis---agar tidak sekadar jadi pengguna, tetapi juga pengendali masa depan ruang publik digital.

Untuk itu marilah kita kuatkan literasi digital kita agar tidak terjebak dalam algoritma yang menyesatkan saat nya kita cerdas dalam bermedia sosial. Semoga bermanfaat 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun