e. Salam pertama dan salam kedua, juga dilakukan seperti dalam sholat biasa.
3. Jika orang yang sedang sakit itu tidak kuasa duduk, dan hanya kuasa berbaring, maka sholat dapat dilakukan dengan berbaring.
  Caranya:
  a. Jika dapat berbaring dengan miring, sholat dilakukan dengan berbaring miring. Yaitu miring ke kanan menghadap kearah kiblat.
  b. Rukuk dan sujudnya dilakukan dengan menggerakkan kepala ke depan sedikit.
4. Jika orang sakit itu tidak kuasa berbaring dengan miring dan kuasanya hanya berbaring dengan terlentang, maka sholat boleh dilakukan dengan        berbaring telentang.
  Caranya:
  a. Telentangnya dengan muka dan telapak kakinya menghadap kea rah kiblat (membujur kearah kiblat dengan kaki di arah kiblat).
  b. Rukuk dan sujudnya, dilakukan dengan cara menggerakkan kepala ke atas sedikit.
  c. Gerakan tangan, sekuasanya.
5. Jika orang sakit itu sudah sakit keras dan sudah tidak dapat bergerak, sholatnya boleh dilakukan dengan isyarat kepala atau mata.