Mohon tunggu...
Nafla Yuniar
Nafla Yuniar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menjelajahi Pojok Baca Danarto di Pekan Kebudayaan Nasional

30 Oktober 2023   12:48 Diperbarui: 30 Oktober 2023   13:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pojok Baca Danarto (gambar: pribadi)

Mengapa harus Pekan Kebudayaan Nasional?

Pekan Kebudayaan Nasional atau biasa terkenal PKN merupakan rancangan dari acara diadakan oleh Kemendikbudristek dengan tema Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan, Kebudayaan Milik Semua, yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Tahun ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkesempatan untuk merancang acara PKN 2023. Panitia Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) sudah menyiapkan tema yang berjudul "Resonasi Budaya Islam dari Ciputat untuk Dunia" tema ini bertujuan untuk lebih mengenal kebudayaan Islam dalam kegiatan wadah kolektif berbagai aspek untuk mahasiswa/i lainnya.

Acara ini diselenggarakan dari tanggal 20 - 28 Oktober 2023 di Lobi Timur lt. 1 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan gaya konsepnya seperti gerobak yang dibikin sangat unik oleh mahasiswa/i PBSI agar para mahasiswa/i lain menarik untuk menbacanya dengan mengenal sastrawan asal indonesia, salah satunya yaitu, Danarto.

Sastrawan Danarto itu siapa sih?

Yuk kita simak!


Sastrawan Danarto, atau dikenal dengan Danarto lahir di Sragen pada tanggal 27 Juni 1940. Ayahnya yang bernama Djakio Hardjodinomo, berkerja di Pabrik Gula Modjo dan ibunya bernama Siti Aminah sebagai pedagang batik di pasar. Danarto adalah anak keempat dari lima bersaudara. Pendidikan yang pernah ditempuhnya antara lain SD, Sragen (1954), SMP Sragen (1958), SMA Solo (1958) kemudian ia pindah ke Yogyakarta (1958-1961). Danarto juga pernah menjadi dosen Institut Kesenian Jakarta selama 11 tahun (1973-1984), wartawan  majalah Zaman, 6 tahun (1979-1986), dan Karyawan Media Komunikasi di Taman Ismail Marzuki (TIM) (1968-1974).

Danarto meninggal di umur 77 tahun akibat kecelakaan lalu lintas di dekat UIN, ia sedang menyeberang jalan ditabrak oleh pengendara motor yang melaju dengan kecepatan 60 kilometer dari arah Ciputat ke Lebak Bulus. Pada hari itu Danarto langsung dilarikan ke UGD RS Fatmawati, Jakarta untuk ditindak lanjuti, karena ada retakan di kepala Danarto yang mengakibatkan beliau tidak selamat. Danarto meninggal dunia pada hari selasa, 10 April 2018 pkl 20.44 WIB di ruang UGD RS Fatmawati, Jakarta.

Mendengar kabar duka itu membuat satu Indonesia sangat terpukul, karena kehilangan sastrawan Indonesia yang sangat berperan penting bagi sastrawan-sastrawan lainnya. Walaupun Danarto sudah meninggal tetapi karya-karyanya selalu menjadi inspirasi bagi semua terutama dikalangan mahasiswa/i PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Di dalam cerpen-cerpen Danarto banyak sekali unsur seni puisi, seni musik, seni lukis, dan ketiga unsur itu digabung yang menjadi makna musikal, puitis, serta artistik. Di usianya yang masih muda Danarto sudah menyukai kesenian di bidang sastra sebagai penulis cerita pendek, penyair, penyutradara, pelukis, dan artistik sampai akhir hidupnya.

Danarto disebut sastrawan sufi di Indonesia, karena karya-karyanya penuh dengan fundamental dengan kumpulan cerpennya. Tidak hanya cerpen, beliau juga memiliki banyak naskah drama yang mengandung suasana sufi. Beberapa karyanya, yaitu Godlob, Adam Ma'rifat, Oranh Jawa Naik Haji, dan Asmaraloka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun