Mohon tunggu...
Nafisatussuroya 13
Nafisatussuroya 13 Mohon Tunggu... Mahasiswi

Menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Women suport women,ketika dukungan justru datang dari laki laki

15 Juni 2025   01:35 Diperbarui: 15 Juni 2025   01:35 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir-akhir ini, semakin banyak perempuan yang menggaungkan gagasan tentang kesetaraan gender, baik dalam diskusi formal maupun dalam keseharian. Ini tentu perkembangan yang sangat positif menandakan bahwa perempuan kini semakin berani keluar dari zona nyamannya dan sadar akan pentingnya kesetaraan.

Namun, di balik semangat tersebut, ada tantangan besar yang kerap menghambat perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender dengan maraknya perempuan yang justru saling menghakimi satu sama lain.

Hal ini ditegaskan dalam penelitian Bearman et al. (2009), yang menunjukkan bahwa perempuan dapat mengembangkan sikap negatif terhadap sesamanya demi merasa "berbeda" atau "lebih unggul" di mata laki-laki. Padahal, sikap semacam ini justru menimbulkan ketidakpercayaan diri, rasa takut, dan keraguan di kalangan perempuan akibat stigma dan label yang sering muncul dari sesama perempuan itu sendiri, cap seperti perempuan "pick me," "haus validasi," dan berbagai cap lainnya.

 

Ironi Dukungan: Laki-Laki Lebih Tulus?

Ironisnya, dalam beberapa ruang sosial dan pengalaman pribadi, dukungan yang tulus dan suportif justru lebih sering datang dari laki-laki yang memahami pentingnya kesetaraan gender. Mereka hadir sebagai sekutu, bukan penghakim tetapi memberikan ruang bagi perempuan untuk bicara, membagikan literatur kesetaraan, hingga menciptakan ruang diskusi yang aman dan nyaman.

 

Fenomena ini menjadi refleksi pahit bahwa persaingan dan ego antarperempuan sering kali lebih tajam daripada kritik dari luar. Inisiatif global seperti HeForShe dari UN Women menjadi bukti bahwa semakin banyak laki-laki yang sadar akan pentingnya solidaritas lintas gender. Dalam konteks lokal pun, kita dapat melihat figur-figur laki-laki yang tak ragu membela perempuan secara terbuka, baik dalam isu kekerasan, kesetaraan kerja, maupun validasi emosi.

Memulai dari Diri Sendiri

Dengan kenyataan ini, beberapa langkah dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan.

1. Refleksi dan Pemaafan Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun