Mohon tunggu...
nafisatul maula
nafisatul maula Mohon Tunggu... saat ini sedang ber kuliah di Universitas Negeri Semarang

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bhakti Akademisi UNNES: Pendampingan Guru SD NEGERI Kotakan 1 dalam Menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

7 Oktober 2025   17:50 Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:50 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukti Foto Melakukan Wawancara dengan Guru Kelas V untuk Mengetahui Permasalahan yang ada di SDN Kotakan 1 (Sumber: Dokumen Pribadi)

Bukti Foto Penyerahan Sertifikat Apresiasi Produk Modul Pendamping Cara Menyusun PTK Oleh Kepala SDN Kotakan 1 (Sumber: Dokumen Pribadi) 
Bukti Foto Penyerahan Sertifikat Apresiasi Produk Modul Pendamping Cara Menyusun PTK Oleh Kepala SDN Kotakan 1 (Sumber: Dokumen Pribadi) 

Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menunjukkan perannya dalam memajukan dunia pendidikan melalui program Bhakti Akademisi. Pada kesempatan kali ini, kegiatan tersebut diselenggarakan di SD Negeri Kotakan 1, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Fokus utama program ini adalah memberikan pendampingan kepada para guru dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang kemudian dikembangkan menjadi produk berupa buku atau modul panduan praktis sebagai hasil nyata dari kegiatan tersebut.

 

Bukti Foto Melakukan Wawancara dengan Guru Kelas V untuk Mengetahui Permasalahan yang ada di SDN Kotakan 1 (Sumber: Dokumen Pribadi)
Bukti Foto Melakukan Wawancara dengan Guru Kelas V untuk Mengetahui Permasalahan yang ada di SDN Kotakan 1 (Sumber: Dokumen Pribadi)

Langkah awal yang ditempuh tim mahasiswa sebelum menghasilkan produk adalah melakukan observasi langsung serta wawancara dengan para guru di SD Negeri Kotakan 1. Tahapan ini menjadi bagian penting agar tim benar-benar memahami kebutuhan nyata di lapangan. Dengan begitu, modul yang dikembangkan tidak hanya berisi teori, tetapi juga relevan dan aplikatif sesuai dengan kondisi para guru. Dari hasil diskusi interaktif dan suasana kolaboratif bersama para pendidik, ditemukan bahwa banyak guru masih memerlukan pendampingan dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara sistematis dan mudah diterapkan.

Modul yang dikembangkan dalam program ini berisi panduan praktis langkah demi langkah mulai dari merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, menyusun instrumen, melaksanakan tindakan, hingga menyajikan hasil penelitian dalam bentuk laporan. Seluruh isi modul disusun dengan bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami, serta dilengkapi dengan contoh-contoh konkret agar para guru dapat mengikuti setiap tahap dengan lebih mudah dan langsung menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 

Tidak hanya berhenti pada penyusunan modul, tim mahasiswa juga mengadakan sesi pemaparan langsung mengenai isi buku panduan tersebut. Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi yang saling menguntungkan antara mahasiswa dan guru. Para guru mendapatkan penyegaran pengetahuan serta pemahaman baru mengenai penyusunan PTK, sementara mahasiswa memperoleh pengalaman berharga tentang praktik dan dinamika pembelajaran di lingkungan sekolah dasar secara langsung. 

Salah satu mahasiswa Nafisatul Maula, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memenuhi tuntutan akademik, tetapi juga merupakan wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap kemajuan dunia pendidikan. "Kami berharap modul ini dapat menjadi panduan praktis bagi para guru dan sekaligus memotivasi mereka untuk lebih aktif serta produktif dalam menulis Penelitian Tindakan Kelas," ungkapnya. 

Manfaat dari kegiatan Bhakti Akademisi UNNES ini dirasakan secara langsung oleh kedua belah pihak. Bagi para guru, pendampingan tersebut menjadi sarana untuk meningkatkan produktivitas, menumbuhkan motivasi dalam menulis, serta memperkaya strategi pengembangan profesionalisme. Sementara itu, bagi mahasiswa, pengalaman ini memberikan kesempatan untuk memperluas wawasan tentang realitas pendidikan dasar, sekaligus menumbuhkan empati dan kemampuan dalam menawarkan solusi nyata terhadap berbagai permasalahan di dunia pendidikan. 

Kepala SD Negeri Kotakan 1 menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif mahasiswa UNNES dalam melaksanakan kegiatan Bhakti Akademisi. Ia menilai bahwa program ini memberikan dampak positif yang nyata, terutama bagi guru-guru yang kerap mengalami kendala dalam memulai maupun menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akibat keterbatasan waktu dan referensi. Kegiatan Bhakti Akademisi di SD Negeri Kotakan 1 ini menjadi contoh konkret pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dasar. Ketika akademisi dan praktisi pendidikan bersinergi, maka akan lahir inovasi yang membawa manfaat langsung bagi dunia pendidikan. Besar harapan agar program serupa terus berlanjut di berbagai sekolah, sehingga semakin banyak guru yang terinspirasi untuk meneliti, menulis, dan berinovasi demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun