Mohon tunggu...
Aivi Nafisa
Aivi Nafisa Mohon Tunggu... mahasiswa-24107030132

yang fana adalah waktu, yang funny adalah aku.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Adidas Gazelle: Bukan Sekadar Sepatu, Tapi Simbol Perjalanan

13 Juni 2025   18:30 Diperbarui: 13 Juni 2025   16:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adidas Gazelle, Sumber: Akun Resmi Adidas 

Setiap orang pasti pernah punya satu barang impian yang entah kenapa begitu melekat di hati. Ada yang mendambakan ponsel keluaran terbaru, ada yang mengincar jam tangan mahal, atau bahkan mobil impian yang masih terparkir dalam angan. Buat saya, impian itu sederhana: sepasang sepatu Adidas Gazelle.

Mungkin terdengar biasa saja. Tapi bagi saya, sepatu ini bukan cuma alas kaki bermerek. Ia adalah simbol dari kerja keras, konsistensi, dan bentuk penghargaan untuk diri sendiri. Kisah saya dengan Adidas Gazelle bukan tentang gaya hidup, tapi tentang bagaimana mimpi bisa dimulai dari hal-hal kecil, bahkan dari sepasang sepatu.

Awal Mula Jatuh Cinta

Saya pertama kali melihat Adidas Gazelle saat masih duduk di bangku SMA. Seorang teman anak pindahan dari Jakarta memakainya dengan sangat percaya diri. Warnanya biru navy dengan tiga garis putih di samping, desain klasik yang tidak neko-neko, tapi justru karena itu sangat memikat.

Saya bukan orang yang terlalu peduli dengan mode saat itu. Tapi entah kenapa, sepatu itu terus terbayang di kepala saya. Ada aura vintage, ada nuansa Eropa, dan yang paling penting: ada kesan sederhana tapi elegan. Saya pulang ke rumah dan langsung mengetik di Google: Sepatu Adidas tiga garis klasik. Dan dari situlah saya tahu nama sepatu itu: Adidas Gazelle.

Bukan Sekadar Sepatu Mahal

Tentu, sebagai anak SMA biasa, saya tidak bisa langsung membelinya. Harganya yang di atas satu juta rupiah jelas bukan hal mudah bagi keluarga saya. Bahkan untuk beli sepatu lokal saja kadang harus menunggu lebaran. Tapi anehnya, saya tidak merasa iri. Saya justru menyimpan nama itu dalam hati seperti janji diam-diam: suatu hari nanti, saya akan membelinya dengan uang saya sendiri.

Tahun-tahun berlalu. Saya lulus SMA, masuk kuliah, lalu mulai bekerja. Di sela-sela kesibukan dan perjuangan hidup, mimpi kecil tentang sepatu itu masih ada. Saya sempat hampir membelinya beberapa kali. Tapi selalu saya tahan. Ada kebutuhan lain yang lebih mendesak: biaya kuliah, bantu orang tua, dan menabung masa depan.

Namun tiap kali saya melihat orang memakai Adidas Gazelle di jalan atau di media sosial, hati saya bergetar kecil. Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi bagi saya, Adidas Gazelle adalah pengingat: bahwa ada impian yang belum saya wujudkan, impian yang dulu tumbuh dari masa remaja yang penuh harapan.

Hari Itu Akhirnya Tiba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun