Mohon tunggu...
nafa nabila
nafa nabila Mohon Tunggu... UIN KHAS JEMBER

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyelami Fenomena Korupsi: Pemahaman, Contoh, dan Variasi Praktik Risywah

24 September 2025   09:50 Diperbarui: 24 September 2025   09:50 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Ketidakadilan
Risywah menciptakan ketidakadilan karena keputusan tidak diambil berdasarkan aturan, melainkan berdasarkan kepentingan pribadi.

  • Menurunkan Kepercayaan Publik
    Masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap institusi pemerintah dan hukum.

  • Upaya Pencegahan Risywah

           Pencegahan risywah memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, antara lain:

    1. Peningkatan Transparansi
      Proses pengadaan barang dan jasa, perizinan, dan pelayanan publik harus dilakukan secara transparan dan dapat diaudit.

    2. Penguatan Penegakan Hukum
      Aparat penegak hukum harus tegas dan tidak pandang bulu dalam menindak pelaku risywah.

    3. Pendidikan Anti-Korupsi
      Masyarakat dan pejabat publik perlu diberikan pendidikan mengenai bahaya risywah dan pentingnya integritas.

    4. Penggunaan Teknologi
      Digitalisasi layanan publik dapat mengurangi interaksi langsung yang berpotensi menimbulkan risywah.

    Kesimpulan

           Risywah adalah bentuk korupsi yang sangat merugikan dan harus diberantas secara serius. Dengan memahami pengertian, contoh, dan macam-macam risywah, kita dapat lebih waspada dan berperan aktif dalam mencegah praktik ini. Upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.


    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun