Mohon tunggu...
Naela Zahwa Rizqina
Naela Zahwa Rizqina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang mempunyai kepribadian realistis terhadap diri sendiri, tanggungjawab, matang dari segi emosional, memiliki rasa simpati dan empati pada sesama dan berjiwa sosial. Disamping itu saya mempunyai hobi menulis dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wangi dari Limbah: Inovasi Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

5 Oktober 2025   21:20 Diperbarui: 5 Oktober 2025   21:20 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Dokumentasi anggota PKM Kelompok 7 bersamaI Ibu-Ibu PKK RT 11, Desa Petungsewu

Malang, 14 September 2025 – Minyak jelantah sering dianggap limbah rumah tangga yang tidak bermanfaat. Padahal, jika bisa diolah dengan tepat, minyak bekas tersebut bisa berubah menjadi produk bernilai ekonomi sekaligus ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan oleh peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kelompok 7 (PKM) BEM FIB UB Abhiseka yang menggelar kegiatan inovatif di Dusun Petungsewu Barat RT 11, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Dalam program tersebut, mahasiswa PKM Abhiseka Kelompok 7 memperkenalkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Proses pembuatan dilakukan dengan menyaring minyak bekas agar terbebas dari sisa kotoran, kemudian masukan arang agar terbebas dari bau, lalu minyak dipanaskan dan dicampur dengan stearic acid, langkah terakhir dengan menambahkan minyak esensial untuk menghasilkan aroma menenangkan, dan beri pewarna untuk menambah nilai estetika. Hasilnya adalah lilin aromaterapi yang aman digunakan dan dapat dipasarkan sebagai produk kreatif.

Gambar 2. Sosialisasi terkait pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah
Gambar 2. Sosialisasi terkait pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

“Kami ingin masyarakat melihat bahwa limbah rumah tangga bisa bernilai kembali. Dengan sedikit inovasi, minyak jelantah tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga bisa menjadi peluang usaha baru,” ujar anggota PKM Abhiseka.

Warga Dusun Petungsewu Barat RT 11 sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Beberapa warga langsung mencoba praktik pembuatan lilin aromaterapi, bahkan mulai menanyakan potensi pemasaran produk tersebut. Ibu ketua RT 11 pun menyambut baik kegiatan yang dilakukan mahasiswa PKM BEM FIB Universitas Brawijaya ini. “Inovasi ini bermanfaat sekali. Selain menjaga lingkungan, warga juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan,” ungkapnya, Minggu (14/09/2025).

Gambar 3. Praktik pembuatan Lilin Aromaterapi 
Gambar 3. Praktik pembuatan Lilin Aromaterapi 

Melalui program ini, mahasiswa berharap Dusun Petungsewu Barat RT 11 dapat menjadi contoh desa yang kreatif dan peduli lingkungan. Ke depan, pengembangan lilin aromaterapi dari minyak jelantah tidak hanya ditujukan untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga dapat dipasarkan lebih luas sebagai produk ramah lingkungan khas desa.

— Yuk, sadari dan peduli dengan lingkungan. Jangan buang minyak jelantah sembarangan, siapa sangka bisa jadi lilin aromaterapi yang punya nilai jual loh!
#CeritaDariDesa #RamahLingkungan #PKMFIBUB

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun