Mohon tunggu...
Nadyaz Dwitya Pramesti
Nadyaz Dwitya Pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Penulis mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belitung Pulau Eksotis di Barat Indonesia

18 Maret 2021   15:55 Diperbarui: 18 Maret 2021   16:43 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana yang disajikan di dalam novel Laskar Pelangi langsung terasa ketika menginjakkan kaki di halaman depan museum. Foto-foto yang terdapat di halaman museum seperti bercerita mengenai perjalanan karya sastra. Masuk ke dalam museum suasana tersebut makin terasa. Pada ruangan pertama dapat dilihat foto-foto dengan kalimat-kalimat inspiratif. Salah satunya adalah yang bertuliskan "Bermimpilah karena Tuhan anak memeluk mimpi-mimpimu".

Masuk lebih ke dalam, pengunjung akan disambut dengan meja beserta buku-buku yang dibiarkan di atasnya. Di ruangan ini, terdapat foto-foto adegan film Laskar Pelangi. Cover-cover novel Laskar Pelangi yang di terbitkan di berbagai negara juga menghiasi dinding ruangan ini. 

Ruangan utama ini menjadi penghubung ke ruang-ruang yang diberi nama berdasarkan nama-nama tokoh dalam novel Laskar Pelangi, seperti Ruang Ikal, Ruang Mahar, dan Ruang Lintang. Selain itu, terdapat satu ruang lain yang letaknya agak terpisah dengan ruang Lintang, Ikal, dan Mahar. 

Ruang tersebut adalah Ruang Dapur. Di ruang ini, pengunjung akan melihat sebuah dapur yang diubah menjadi warung kopi. Warkop Kopi Kuli, begitulah papan yang ditempel pada dinding di ruangan ini. Di sini, pengunjung dapat memesan kopi sebagai teman bersantai atau berbincang-bincang menikmati suasana museum.

Tak jauh dari Museum Kata Andrea Hirata, terdapat replika SD Muhammadiyah Gantong (SD Laskar Pelangi). Tampak dari kejauhan, bangunan sekolahnya begitu tak layak persis seperti yang ada di film Laskar Pelangi. 

Sekolah yang nyaris ambruk ini memberikan semangat kepada generasi penerus Indonesia, bahwa apa pun kondisinya tidak akan menyurutkan semangat dan tekad untuk terus belajar dan berprestasi. 

Ketika datang ke tempat ini, pengunjung akan disambut dengan tiang bendera dan bangunan sekolah yang tidak layak, persis seperti di film. Bahkan replika sekolah ini juga dilengkapi dengan pasir putih pantainya. Masuk lebih ke dalam, SD Laskar Pelangi ini memiliki atap seng dan dua kelas yang terdapat lemari, kursi, dan meja belajar yang seadanya, serta satu buah papan tulis.

Kota 1001 Warung Kopi

Sumber: www.flickriver.com
Sumber: www.flickriver.com
Ketika berkunjung ke Pulau Belitung rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjungi kota manggar. Kota Manggar terkenal dengan "kota 1001 warung kopi" karena pada tanggal 19 Agustus 2009 telah tercatat sebagai kota dengan 1001 warung kopi dengan jumlah peminum kopi terbanyak. 

Teriknya sinar matahari di Kota Manggar tidak menyurutkan masyarakat memenuhi kedai-kedai kopi. Kebiasaan minum kopi ini sudah menjadi budaya warga masyarakat kota Manggar. Dengan harga Rp. 5000/gelas saya sudah bisa mencicipi nikmatnya kopi Belitung. 

Hal unik dan istimewa ketika saya mengunjungi warung kopi di kota manggar adalah saya bisa melihat secara langsung proses pembuatan kopi khas Belitung. Selain itu, penyajian kopi belitung ini juga sangat unik. Kopi akan dimasak terlebih dahulu dengan menggunakan arang, tujuannya agar rasa dari kopi tersebut lebih enak dan aroma kopi menjadi lebih harum dan lebih khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun