Mohon tunggu...
Nadya Jasmine Alifah
Nadya Jasmine Alifah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila, Bukan Sekadar Hafalan tapi Pedoman Hidup

20 Oktober 2025   15:15 Diperbarui: 20 Oktober 2025   15:15 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika para pendiri bangsa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, mereka dihadapkan pada pertanyaan besar: "Nilai-nilai apa yang akan menjadi dasar bagi negara yang baru lahir ini?" Dari hasil perenungan dan diskusi panjang, lahirlah Pancasila, sebuah ideologi yang bukan hanya menjadi simbol negara, tetapi juga jiwa dan pedoman hidup bangsa Indonesia.

Pancasila lahir dari kebiasaan masyarakat dan nilai-nilai luhur yang sudah lama hidup di tengah rakyat Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila mencerminkan jati diri bangsa Indonesia, yaitu percaya kepada Tuhan, menghargai kemanusiaan, menjaga persatuan, bermusyawarah, dan menegakkan keadilan. Nilai-nilai tersebut sudah ada dari sebelum Indonesia merdeka, namun dirangkum secara sempurna dalam satu kesatuan yang mampu menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya di seluruh nusantara.

Sebagai ideologi, Pancasila tidak berpihak pada kelompok tertentu. Ia menjadi solusi dari beragam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila mengajarkan bahwa kemajuan harus sejalan dengan kemanusiaan, dan kebebasan tidak boleh mengorbankan keadilan. Oleh karena itu, setiap warga negara diharapkan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya memahami sebagai dasar hukum dan politik negara.

Pancasila menjadi dasar negara karena berakar dari kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Ia bukan hasil duplikat dari ideologi asing, melainkan cerminan dari semangat persatuan dalam keberagaman bangsa kita sendiri. Dalam Pancasila, semua perbedaan diterima dan dijadikan kekuatan untuk membangun bangsa yang kokoh dan harmonis.

Kini, di era globalisasi dan perubahan yang begitu cepat, tanggung jawab besar ada di tangan generasi muda. Kita harus memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi teks dalam pembukaan UUD 1945, tetapi juga menjadi nafas dalam setiap tindakan dan perilaku kita sehari-hari. Meskipun dunia terus berkembang, Pancasila tetap menjadi kompas moral dan perekat bangsa Indonesia, menjaga agar kita tetap satu dalam keberagaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun