Program P3K: Partisipasi Mahasiswa PGSD FIP UPI dalam Kegiatan P5 di SDN 077 Sejahtera Kota Bandung

Dalam rangka menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi perubahan sosial, kemajuan teknologi, dan tuntutan dunia kerja, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah banyak melakukan terobosan kebijakan. 

Kebijakan tersebut berorientasi pada peningkatan link and match yang diperluas, tidak hanya relevan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja, tetapi juga relevan dengan masa depan beserta dinamikanya. Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) merupakan program MBKM mandiri UPI, yang dikembangkan guna memberikan bekal yang lebih banyak dan mendalam kepada mahasiswa dalam praktik kependidikan di persekolahan. 

Mahasiswa yang mengikuti program ini ditempatkan di beberapa sekolah berbeda. Kegiatan P3K yang dilaksanakan di SDN 077 Sejahtera Kota Bandung berlangsung dari tanggal 20 Februari 2023 hingga 20 Juli 2023, diikuti oleh lima mahasiswa P3K dari Program Studi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI dengan dua dosen pembimbing lapangan, Bapak Sendi Fauzi Giwangsa, M.Pd. dan Ibu Ira Rengganis, M.Sn..

Terdapat tugas harian, tugas tambahan, dan tugas utama pembelajaran yang harus dilakukan mahasiswa selama melaksanakan program P3K. Selain tugas-tugas tersebut, mahasiswa juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan atau acara yang dilaksanakan sekolah, salah satunya dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Projek ini merupakan bentuk implementasi Kurikulum Merdeka yang berupaya mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. SDN 077 Sejahtera melaksanakan berbagai P5, di antaranya Projek Angklung, Projek Daur Ulang Barang Bekas (kostum dari barang bekas, ecobrick, dll.), Projek Menanam Cabe Cinta, Projek Pembuatan Eco Enzym, dan Projek Ramadhan Ceria. 

Dalam kesempatan ini, mahasiswa P3K berpartisipasi dalam pelaksanaan P5 pada Projek Angklung, Projek Ramadhan Ceria, dan Projek Daur Ulang Barang Bekas. Projek Angklung merupakan projek yang bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan rasa cinta siswa terhadap seni tradisional Jawa Barat, serta sebagai sarana dan wadah untuk menggali ekspresi, potensi, bakat dan minat siswa dalam berolah seni. Projek ini diusung selaras dengan deklarasi Kota Bandung sebagai "Kota Angklung". Projek Angklung biasa dilaksanakan setiap hari Jumat di kelas masing-masing. Setiap siswa membawa angklung untuk dimainkan bersama. Guru penanggung jawab ekstrakurikuler angklung bersama guru wali kelas bekerja sama dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam belajar angklung. Bagi siswa yang ingin lebih mengasah bakatnya dalam memainkan angklung, dapat bergabung ke dalam ekstrakurikuler angklung yang biasa mengadakan latihan pada hari Sabtu.

Gambar 2. Kegiatan membimbing Projek Angklung di kelas 5E (dok. pribadi) 

Gambar 3. Kegiatan ekstrakurikuler angklung (dok. pribadi)

Projek Ramadhan Ceria merupakan projek yang bertujuan membangun perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Projek ini berlangsung selama tiga pekan pada bulan Ramadhan dari tanggal 27 Maret 2023 hingga 14 April 2023. Setiap siswa dari jenjang kelas rendah dan kelas tinggi dikelompokkan ke dalam berbagai kelompok sesuai tingkatan mengaji dan ditempatkan di ruang kelas tertentu. Dalam kegiatan ini, guru pendamping bersama mahasiswa bertugas membimbing dan memberikan pembelajaran kepada para siswa. Materi yang diajarkan di antaranya tentang makharijul huruf, akhlak beribadah, BTQ (Baca Tulis Al-Quran), dan tahfidz. 

Gambar 4. Pelaksanaan Projek Ramadhan Ceria (dok. pribadi) 

Pada projek berikutnya, mahasiswa berpartisipasi dalam Projek Daur Ulang Barang Bekas berupa kegiatan perbaikan dan modifikasi kostum yang terbuat dari barang bekas, terutama dari sampah plastik. Kepala sekolah sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sangat inovatif dan kreatif, mengingat SDN 077 Sejahtera sebagai salah satu sekolah di Kota Bandung yang menyandang Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2014. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dengan salah satu guru di SDN 077 Sejahtera, Ibu Rostini, S.Pd.. Sebagai penggagas, perancang, dan pembuat kostum berbahan dasar barang bekas, Bu Rostini telah menciptakan lebih dari lima kostum dengan bantuan para siswa selama proses merancang dan pembuatannya. Kostum-kostum tersebut sudah dibuat sejak P5 pertama pada tahun 2022 dan sering kali diperagakan atau ditampilkan dalam acara-acara tertentu. Untuk itu, kostum-kostum tersebut perlu dilakukan proses perbaikan dan modifikasi mengingat terdapat beberapa bagian atau aksesoris kostum yang kotor, rusak, dan hilang. Proses tersebut meliputi kegiatan membersihkan, membentuk, menggunting, menempel, menjahit, serta membuat aksesoris kostum seperti topi, mahkota, dan sebagainya.