Terhitung mulai dari 11 Juli-10 Agustus 2021, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa. Program tersebut menghadirkan berbagai macam tema yang tersebar di seluruh domisili mahasiswa UPI yang berasal dari provinsi atau daerah yang berbeda-beda. Seorang mahasiswi bernama Nadya Evangelista Tening dari jurusan Pendidikan Bahasa Korea, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra merupakan salah satu anggota Kelompok KKN 145. Ia mendapatkan tema Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi untuk program kerjanya.
Nadya berasal dari kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dan melaksanakaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kampung Engkuni Pasek, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat. Program kerja yang dilaksanakan di kampung tersebut adalah sosialisasi yang dilakukan secara door to door mengenai sanitasi lingkungan dan pengelolaan bank sampah dalam upaya pencegahan stunting melalui buku cerita bergambar.Â
Buku cerita begambar yang dicetak melalui Percetakan & Penerbit CV. DITITIKLIMA berjudul, "Petualangan Sani di Kampung Dayak Engkuni Pasek" ditulis berdasarkan kolaborasi pematerian dari SetorPlastik.com yang merupakan organisasi yang memberikan pelayanan jasa pengambilan sampah plastik untuk bank sampah (organisasi lain) dan asistensi pendirian bank sampah serta edukasi terkait pengelolaan sampah ramah lingkungan.Â
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2021 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (badan litbangkes), Kementerian Kesehatan dan Biro Pusat Statistik (BPS), angka stunting (anak tumbuh kerdil) di Kutai Barat masih berkisar 15,8 persen. Kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, menyebabkan seseorang rentan menjadi penderita stunting yang mana hal ini masih berhubungan dengan sanitasi lingkungan.Â
Sanitasi lingkungan secara tidak langsung mempengaruhi gizi anak. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada anak seperti diare dan kecacingan yang dapat menganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi. Ditambah lagi, pengelolaan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan permasalahan bagi sanitasi lingkungan. Maka dari itu, Bank Sampah dapat menjadi solusi untuk pengelolaan sampah yang baik.Â
Tokoh utama dalam buku diberi nama Sani yang terinspirasi dari kata "sanitasi". Karakter Sani yang sangat mencintai lingkungan, ditulis dan didesain sedemikian rupa sebagai salah satu warga Kampung Engkuni Pasek agar warga kampung dapat merasa terhubung ketika membacanya. Nadya sebagai penulis menyampaikan, "saya mencoba untuk menulis cerita di mana warga sebagai target program KKN saya akan dapat merasa terhubung dan merasa familiar saat membacanya. Saya mempromosikan isu stunting dan hubungannya dengan sanitasi lingkungan serta pengelolaan bank sampah. Gambar-gambar visual di dalam buku ini dibuat berdasarkan lokasi di desa. Plot buku yang didasarkan pada rumah pembaca dimaksudkan untuk membantu pembaca mempelajari lebih lanjut tentang sanitasi lingkungan. Harapannya melalui buku ini dapat terjadi adanya pengembangan karakter warga peduli lingkungan."Â
Menurut Teopilus Junjung, Kepala Desa Engkuni Pasek, "Memang buku ini pada awalnya hanya bertujuan untuk program Kuliah Kerja Nyata. Akan tetapi, saya lihat di salah satu halaman buku ada salah satu destinasi wisata Air Terjun Jantur Gronggong yang digambarkan oleh penulis. Buku ini secara tidak langsung dapat menjadi media atau ajang promosi wisata daerah. Harapannya pembaca di luar pulau Kalimantan juga dapat membaca buku ini".