Mohon tunggu...
Nadya
Nadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang Mahasisiwsi dengan hobi membaca dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hindari Produktivitas Berlebihan!

21 Desember 2022   22:45 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:49 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

You should stop before it become toxic for you

          Pernakah kamu melihat orang memiliki ambisi tinggi dengan jadwal padat yang membuat kita merasa takjub?, terasa hebat dan keren bagi anak muda jika memiliki banyak kegiatan setiap harinya, seperti mengikuti berbagai macam kepanitiaan, organisasi, lomba, dan UKM, lalu kamu pun terinspirasi untuk ikut mengisi keseharian kamu dengan berbagai macam kegiatan yang diperlukan agar menjadi lebih produktif seperti mereka.


          Jika ditanya siapa orang yang tidak ingin menjadi produktif demi mendapatkan pencapaian dalam hidupnya?, mungkin hampir semua orang akan menjawab tidak ada yang tidak ingin menjadi produktif, dotambah di zama sekarang banya anak muda yang memiliki jadwal dengan tingkat keproduktivitasan yang cukup, tentu saya itu merupakan hal yang positif karena sejatinya produktivitas merupakan hal yang baik untuk dilakukan karena terdapat banyak dapat positif untuk diri sendiri, salah satu contohnya adalah mempunyai jadwal yang terencana, namun dalam menjadi produktif kamu harus mempunyai batas atau jika tidak kamu akan tejerat dengan yang disebut Toxic Productivity.


          Saya berpikir bahwa sebenarnya mungkin saja masing-masing dari kita pernah Toxic Productivity  ini , ketika kita terlalu sibuk mengerjakan sesuatu hingga kita mengabaikan kebutuhan diri sendiri, seperti makan, minum, dan bahkan waktu istirahat atau tidur demi melakukan atau menyelesaikan suatu pekerjaan, padahal mengutamakan kesehatan tubuh merupakan hal yang utama dan penting, jika hal ini berlanjut terus menerus tentu saya ini akan jadi sangat bahaya bagi diri sendiri


         Lalu sebenarnya apa itu yang disebut dengan Toxic Productivity?, Toxic Productivity sendiri ada lah sebuah istilah yang dipakai untuk seseorang byang terobsesi atau memiliki keinginan tidak sehat untuk terus produktif dengan melakukan berbagai macam cara dan akan memiliki perasaan bersalah jika tidak mengerjakan apapun dalam kurun waktu tertentu. Selain itu menurut pendapat seorang ahli Psikolog yang berasal dari London, Erika Ferszt, Ia mendefinisikan Toxic Productivity sebagai tindakan untuk mendapatkan kepuasan atas pencapaian diri walaupun sebenarnya diri kita tak mampu. Toxic Productivity sendiri memiliki faktor pemicu yaitu, meluasnya sebaran Informasi di era pertumbuhan teknologi yang semakin pesat saat ini contohnya, ketika kamu melihat posting-an teman kamu di sosial media mengenai pencapaian terbarunay  yang menyebabkan kamu membandingkan diri kamu denganya. Selain itu juga bisa karena tekanan dari lingkup keluarga, seperti orang tua yang memaksakan kehendaknya kepada anaknya .


         Jadi bagaimana cara untuk mengenali tanda-tanda Toxic Productivity ini, menurut Dr. Julie Smith yang merupakan seorang ahli Psikolog, terdapat tiga cara untuk mengenali tanda-tanda Toxic Productivity, yang pertama adalah Harmfull Wellbeings, ketika kamu bekerja tanpa memedulikan kesehatan diri sendiri dan terganggunya hubungan sosial yang kamu miliki, menurut saya akibat dari ini adalah drop-nya tubuh karena terlalu banyak bekerja dan orang-orang disekitar kamu yang akan merasa tidak dipedulikan karena kamu yang terlalu sibuk. Kedua adalah Unrealistic Expectations, ekspetasi yang kita punya terhadap diri sendiri serta diri yang tidak pernah merasa cukup, ekspetasi yang kamu punya dapat menjadi bumerang untuk dirimu. Terakhir adalah Restlessness, perasaan sulit untuk istirahat dan merilekskan diri.


         Toxic Productivity memiliki berbagai macam dampak buruk yang dapat membahayakan dirimu sendiri, pertama, Toxic Productivity dapat menyebabkan dirimu menjadi stress berat akibat dari tekanan yang ada, stress berat dapat menyebabkan seseorang untuk melampiaskan Stressnya ke hal-hal yang buruk bagi diri sendiri seperti meminum dan bahkan bisa melakuakn self harm. Kedua, Toxic Productivity dapat menyebabkan kondisi kesehatan memburuk akibat dari diri kamu yang mengabaikan kesehatan tubuh dan menjadikan kesehatan tubuh kamu berada di kesehatan kesekian, karena akan menyebabkan berbagai macam sakit yang akan kamu derita jika terus melakukan kebiasaan ini. Ketiga, kamu dapat mengalami anxiety atau ganggguan kecemasan yang terjadi akibat banyaknya kegiatan atau pekerjaan yang kamu lakukan. Keempat, Toxic  Productivity juga dapat mengakibatkan diri menjadi depresi , yang berati Toxic Productivity sangat menggangu kesehatan mental


          Lalu bagaimana cara untuk terhindar dan terbebas dari Toxic Productivity ini, caranya adalah dengan membuat rencana kegiatan aktivitas sehari-hari yang jelas, jangan lupa berikan wakttu untuk dirimu beristirahat di dalam rencanamu itu, kamu juga bisa membuat rencana untuk berpegian di akhir minggu untuk refreshing diri setelah menjalani kegiatan yang padat selama satu minggu. selain itu, terapkan aturan  batas antara bekerja, belajar, dan berkegiatan lainnya dengan kehidupan pribadi dan sosialmu.


          Memiliki ambisi tinggi yang membuatmu memiliki kegiatan yang produktif tentu saja merupakan hal yang baik, namun yang harus kamu tau bahwa diri kamu memiliki batasannya serta yang paling penting adalah kebutuhan diri dan kesehatan tubuh yang harus kamu perhatikan jadi jangan sampai kamu mengabaikan bahkan mengorbankan diri kamu sendiri akibat produktivitas yang berlebihan. Ingatlah pesan saya bahwa Produktivitas itu baik tapi akan membawa dampak buruk jika berlebihan.


Daftar Rujukan

1. productivity: know your limit before it turns toxic. cimsa.or.id diakses pada 14 Desember 2022

2. Dr. Julie Smith (Psikolog). Toxic Productivity during lockdown- Mental Healt Awareness- BBC. Diakses pada 14 Desember 2022


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun