Mohon tunggu...
Nadiyah Iklimah
Nadiyah Iklimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

hobi membaca cerita fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Membaca Kritis

2 November 2022   00:29 Diperbarui: 2 November 2022   00:32 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Konsep Membaca Kritis

Di era perkembangan zaman yang semakin canggih, kita, baik mahasiswa atau pembaca umum, sangat membutuhkan pemahaman mengenai membaca kritis. Membaca memang sudah seharusnya dijadikan sebagai kebutuhan jika kita ingin selalu berkembang dan bersaing. 

Dengan membaca, pikiran kita akan terbuka, wawasan menjadi bertambah, dan mengetahui berbagai peristiwa terkini. Kita dituntut untuk mampu bersaing dengan dunia luar. Kita harus mampu bersaing dalam berbagai bidang, mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan politik.

 Salah satu alat utama untuk mengetahui perkembangan yang semakin canggih, yaitu dengan bahasa yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Untuk membaca sebuah tulisan, kita memerlukan keterampilan membaca kritis, agar pesan yang terkandung di dalamnya dapat kita terima dengan baik, kemudian dapat kita laksanakan sebagai bentuk aplikasinya.

Selama ini, kita mengetahui bahwa kata 'kritis' memiliki kesan negatif. Hal ini disebabkan kata kritis disamakan dengan orang yang suka mencari kesalahan. Namun, dalam hal ini membaca kritis bukanlah membaca dalam rangka mencari kesalahan dari sang penulis atau isi bacaan. 

Membaca kritis memiliki filosofi untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Karena itu, dalam membaca kritis seseorang harus memiliki banyak data dan literatur untuk mengkritisi sebuah bacaan. Data dan literatur pembanding tersebut digunakan agar interpretasi kita sebagai pembaca menjadi objektif dan mampu memberikan resolusi terhadap suatu masalah.


B. Pengertian Membaca Kritis

Menurut Nurhadi, membaca kritis adalah kemampuan pembaca dalam mengolah bahan bacaannya secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bacaan, baik makna yang tersurat maupun tersirat. Dengan membaca kritis seseorang dapat menemukan informasi atau pesan melalui tulisan, tersembunyi atau yang telah tertulis. 

Membaca kritis merupakan membaca yang melibatkan berpikir secara kritis. Maka dari itu, membaca kritis tidak bisa dilepaskan dari berpikir kritis. Seorang pembaca kritis harus mampu menentukan topik, menentukan argumentasi eksplisit atau implisit dari si penulis, harus mampu menganalisis, mengevaluasi, dan menjelaskan berbagai fakta dalam teks yang dihubungkan dengan teks lain.

Menurut Sultan, keterampilan membaca kritis merupakan salah satu wujud keterampilan membaca yang menunjukkan level pemahaman yang tinggi. Melalui keterampilan tersebut, pembaca diharapkan memiliki kemampuan memahami makna secara komprehensif, termasuk makna yang berada di balik teks.

C. Tahapan Membaca Kritis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun