Surabaya, 19 Juni 2022Â -- Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Kekhawatiran akan terjangkitnya penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk ini semakin bertambah saat musim hujan tiba. Deteksi dini dan penanganan yang terlambat mengakibatkan meningkatnya kasus yang berakhir dengan kematian. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan bintik-bintik merah di kulit. Penyakit DBD ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Terutama , masyarakat di desa Rungkut Tengah RT.004, Kecamatan Gunung Anyar Surabaya.
Permasalahan yang ada ketika saya melakukan survei pada desa Rungkut Tengah RT.004 adalah kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan sekitar, banyaknya sampah yang menumpuk, saluran air atau selokan yang ada pada desa Rungkut Tengah tidak mengalir dan tersumbat oleh tumpukan sampah. Hal itu mengakibatkan adannya laporan kepada ketua RT bahwa beberapa warga di desa Rungkut Tengah RT.004 terjangkit penyakit DBD.
Saya Nadila Putri Arianti sebagai Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Dra. Ratnaningsih Sri Yustini, MM dapat melaksanakan penyuluhan tentang risiko dan pencegahan penyakit DBD serta mengajak masyarakat Rungkut Tengah RT.004 untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Â
Kegiatan KKN penyuluhan risiko dan pencegahan penyakit DBD serta gotong royong, bertujuan untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan lebih waspada terhadap penyakit DBD. Masyarakat juga bisa memahami perubahan yang terjadi saat keluarga terjangkit oleh virus DBD. Masyarakat juga dapat lebih mengenali ciri-ciri nyamuk aedes aegepty dan cara penanganan diri ketika keluarga terkena demam berdarah. Saya Nadila Putri Arianti sebagai pelaksana kegiatan KKN juga melakukan upaya untuk pemberdayaan masyarakat Desa Rungkut Tengah RT.004, dengan cara memberikan edukasi mengenai pentingnya melaksanakan kegiatan PSN 3M Plus (menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur-ulang atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas) serta ditambah (Plus) seperti : menaburkan larvasida pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik, mengganti air dalam pot atau vas bunga dan lain-lain.
Pelaksanaan KKN ini dilakukan pada hari Jum'at hingga hari Minggu tanggal 17 Juni sampai 19 Juni 2022, yaitu yang bertempat pada Jalan Rungkut Tengah RT.004 RW.002, Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya. Dalam program KKN ini juga terlibat Ketua RT, Ibu-ibu Mantik, Masyarakat Rungkut Tengah RT.004 dan dua orang sukarelawan mahasiswi universitas lain sehingga kegiatan KKN saya dapat berjalan dengan baik dan lancar. "Terima kasih mbak sudah mengadakan penyuluhan dan gotong royong di lingkungan ini, sehingga bisa membantu saya dan Pak RT untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sini tentang bahaya penyakit DBD dan menjaga kebersihan lingkungan". Ujar Ibu RT.004 RW.002. Harapan saya kedepannya dengan adannya kegiatan penyuluhan serta gotong royong ini, masyarakat Rungkut Tengah RT.004 lebih peduli dan menjaga kebersihan lingkungan terutama pada kamar mandi.
Surabaya, 30 Juni 2022
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten