Mohon tunggu...
Nadia Tarengi
Nadia Tarengi Mohon Tunggu... Mahasiswa STP St. Bonaventura KAM

Baca Novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengalaman pertama dan terakhir di Stasi Meulaboh Aceh Barat

29 September 2025   00:22 Diperbarui: 29 September 2025   00:22 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika pertama kali kami datang ke Stasi Meulaboh, ada rasa canggung dan bertanya-tanya, apakah umat bisa menerima kami dengan baik. Namun, ternyata sejak awal kami sudah disambut dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan. Selama tiga bulan ini, kami banyak belajar, bukan hanya tentang pelayanan, tetapi juga tentang bagaimana hidup dalam kebersamaan, saling menolong, dan bertumbuh dalam iman.

Kami menyadari bahwa selama tiga bulan KKNP ini, pelayanan dan tugas yang kami jalankan mungkin belum sepenuhnya sesuai dengan harapan atau ekspektasi umat sekalian. Kami masih belajar, masih banyak kekurangan, dan tentu masih jauh dari sempurna. Ada banyak hal yang mungkin tidak berkenan, tapi kami percaya bahwa setiap langkah kecil, doa, dan kebersamaan yang telah terjalin bukanlah sia-sia. Kami datang dengan hati yang tulus untuk belajar dan melayani, meski dalam keterbatasan kami. Seperti benih kecil yang ditanam, mungkin hasilnya belum langsung terlihat, tetapi kami yakin kasih dan pengalaman yang dibagikan akan tumbuh menjadi berkat pada waktunya.

Bagi saya pribadi, pengalaman di Stasi Meulaboh ini sangat berharga. Karena di sinilah saya belajar untuk berani melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan bisa. Dari yang biasanya tidak berani, akhirnya berani. Dari yang tidak bisa, akhirnya bisa. Mulai dari memimpin ibadat sabda, melantunkan mazmur, sampai menyampaikan khotbah. Semua ini adalah pengalaman pertama dalam hidup saya, dan itu semua saya alami di tempat ini.

Hari ini, saat tiba waktunya kami berpamitan, kami ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas sambutan, doa, dan dukungan umat sekalian. Mohon maaf atas segala kekurangan kami. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi kami untuk melayani Gereja dengan lebih baik di masa depan, dan semoga kasih Kristus selalu menyertai kita semua.

Walaupun ini mungkin menjadi pengalaman pertama sekaligus terakhir kami di Stasi Meulaboh, kenangan, doa, dan kebersamaan di tempat ini akan selalu tinggal dalam hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun