Mohon tunggu...
NADIA FAUZIYAH
NADIA FAUZIYAH Mohon Tunggu... Mahasisiwi/ Universitas Islam Negri Malang

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Peta Mitigasi Bekantan

7 Oktober 2025   05:36 Diperbarui: 7 Oktober 2025   05:35 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta mitigasi Bekantan (Sumber: Canva)

Bekantan adalah primata berhidung panjang yang hidup di hutan mangrove, hutan rawa, dan hutan riparian (tepi sungai) di Kalimantan. Bekantan sangat bergantung pada ekosistem air dan pepohonan besar sebagai jalur pergerakan dan sumber makanan.

Namun, populasi bekantan menurun akibat:

  • Hilangnya habitat (alih fungsi lahan, perkebunan, pembangunan)

  • Fragmentasi habitat (terputusnya jalur antar-habitat)

  • Gangguan manusia (perburuan, wisata massal, lalu lintas sungai)

  • Kebakaran hutan dan perubahan iklim

Tujuan Mitigasi Bekantan

Mitigasi bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap populasi dan habitat bekantan, serta memastikan kelangsungan hidupnya secara jangka panjang.

 Strategi dan Tindakan Mitigasi Bekantan

1. Perlindungan Habitat Alami

  • Menetapkan kawasan konservasi (suaka margasatwa, taman nasional, hutan lindung)

  • Moratorium pembukaan lahan di habitat utama

  • Pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusakan habitat

2. Rehabilitasi dan Restorasi Habitat

  • Menanam kembali pohon di koridor bekantan (khususnya pohon rambai, nipah, dan pohon tepi sungai)

  • Mengembalikan fungsi hutan mangrove

  • Menghubungkan kembali patch hutan terfragmentasi (membuat koridor hijau)

3. Pemetaan dan Monitoring Populasi

  • Melakukan survei populasi secara berkala menggunakan drone, kamera trap, atau observasi langsung

  • Menggunakan GIS untuk memetakan jalur pergerakan dan area vital

4. Mitigasi Dampak Pembangunan

  • Mendesain jalan dan jembatan dengan koridor satwa liar agar tidak memotong jalur pergerakan bekantan

  • Membatasi pembangunan di tepi sungai dan kawasan mangrove

  • Mewajibkan Amdal (Analisis Dampak Lingkungan) yang mempertimbangkan keberadaan bekantan

5. Edukasi dan Pelibatan Masyarakat

  • Kampanye kesadaran tentang pentingnya bekantan sebagai indikator kesehatan ekosistem

  • Melibatkan masyarakat dalam patroli hutan, penanaman pohon, dan wisata berbasis konservasi

  • Mendukung ekonomi alternatif bagi warga agar tidak merusak habitat

6. Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan

  • Mendorong wisata berbasis pengamatan bekantan dengan batasan ketat

  • Membangun infrastruktur wisata yang tidak mengganggu habitat (misalnya menara pengamatan, bukan perahu motor bising)

Contoh Lokasi Mitigasi Bekantan di Indonesia

  • Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan, Kalimantan Utara

  • Delta Sungai Berau, Kalimantan Timur

  • Pulau Curiak, Kalimantan Selatan -- model sukses rehabilitasi habitat dan ekowisata

  • Taman Nasional Kutai -- memiliki populasi bekantan di sepanjang sungai Sangatta

Tantangan Mitigasi Bekantan

  • Tekanan ekonomi dan kebutuhan pembangunan

  • Minimnya pendanaan dan pengawasan

  • Kurangnya integrasi konservasi dalam tata ruang daerah

  • Perubahan iklim dan kekeringan panjang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun