Kenalkan Ragam Habitat Hewan: Diorama Fauna sebagai Media Pembelajaran Geografi
Kegiatan Pembelajaran Geografi Anak Sekolah Dasar Menggunakan Media Diorama FaunaÂ
Minggu, 27 Juli 2025 menjadi hari yang penuh pengetahuan dan keceriaan bagi anak-anak di Desa Terban, Kecamatan Pabelan. Dalam rangka pembelajaran Geografi untuk anak SD, kegiatan bertajuk "Kenalkan Ragam Habitat Hewan: Diorama Fauna sebagai Media Pembelajaran Geografi" digelar sebagai upaya memperkenalkan berbagai habitat hewan dengan metode kreatif dan menyenangkan. Media yang digunakan adalah diorama fauna, sehingga anak-anak dapat mempelajari habitat hewan secara visual dan interaktif, baik di lingkungan pendidikan formal maupun non formal.
Saya Nadia Alisna Putri (NIM 3201422077), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Semarang. Sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran lapangan, saya melaksanakan program edukasi untuk anak-anak SD dengan memanfaatkan media pembelajaran kreatif yang bertujuan memperkenalkan berbagai habitat hewan secara interaktif.Â
Diorama Fauna adalah media pembelajaran geografi berbentuk miniatur atau model tiga dimensi yang menampilkan hewan beserta lingkungan tempat hidupnya (habitat). Diorama ini dibuat dengan tujuan memberikan gambaran nyata kepada peserta didik mengenai interaksi hewan dengan habitatnya, seperti darat, air, atau udara. Dalam pendidikan, diorama fauna digunakan untuk membantu siswa memahami konsep ekosistem, keanekaragaman hayati, serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Melalui bentuk visual dan interaktif, diorama membuat proses belajar menjadi lebih menarik, mudah dipahami, dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa.Â
Kegiatan diawali dengan proses perizinan dan observasi di Pojok Literasi Desa Terban serta MI Nurul Azhar Desa Terban . Tahap ini menjadi langkah penting untuk memastikan kegiatan dapat berjalan lancar sekaligus mengenali karakteristik peserta didik. Observasi ini juga bertujuan memetakan kebutuhan belajar anak-anak sehingga metode yang dipakai dapat tepat sasaran dan memberikan pengalaman belajar yang maksimal.
Sesi pembelajaran dimulai dengan pemutaran video pengenalan habitat hewan. Anak-anak tampak antusias menyimak tayangan tersebut karena visualisasi yang ditampilkan memudahkan mereka memahami gambaran nyata habitat seperti darat, air, dan udara. Video ini menjadi pijakan awal agar anak-anak mendapatkan pemahaman yang jelas sebelum terjun langsung pada praktik mengenal habitat menggunakan media diorama.
Setelah menonton video, anak-anak diajak untuk bermain sambil belajar menggunakan miniatur hewan. Mereka diminta mencocokkan miniatur tersebut dengan habitat yang sesuai pada diorama. Misalnya, jika anak memegang miniatur ikan, mereka harus menancapkannya pada habitat air; jika miniatur singa, maka ditempatkan di habitat darat; dan jika miniatur burung, maka diletakkan di habitat udara. Kegiatan ini memadukan unsur visual, kinestetik, dan kognitif sehingga membuat pembelajaran terasa menyenangkan dan mudah diingat.