Mohon tunggu...
Nadhira Safa Kamiilah
Nadhira Safa Kamiilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Prodi Statistika Universitas Airlangga

Tertarik pada dunia finansial dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengubah 100 Ribu Menjadi 1 Miliar

3 Juni 2022   17:06 Diperbarui: 3 Juni 2022   17:09 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram.com/feliciaputritjiasaka

Sudah bukan rahasia umum lagi jika seluruh manusia di dunia ini ingin kaya. Sayang, tidak banyak dari kita yang mampu menikmati lika-liku pengenalaannya. Pola pikir inilah yang sering menjerumuskan masyarakat pada hal yang justru memberi kerugian terbesar dalam hidupnya. 

Atas keinginan untuk bisa cepat kaya, mereka akhirnya terselimutkan oleh bayang-bayang hutang berbunga, investasi abal-abal, atau bahkan merealisasikan tindak kriminal di sekitarnya. Padahal, semua hal, bidang, dan aspek membutuhkan sebuah proses dalam perjalanannya. Perlu membangun dinding yang kokoh agar petualangan kita mampu terlaksana tanpa roboh.

Kata orang tua, jika ingin kaya, kita harus berhemat dan menabung. Namun pada kenyataannya, menabung saja tidaklah cukup. Ketika seseorang menabung uang 100 ribu setiap hari, maka untuk mencapai 1 miliar, ia membutuhkan 28 tahun dalam prosesnya. 

Belum lagi uang tersebut harus menghadapi inflasi yang semakin lama semakin tak terbayangkan nilainya. Walaupun begitu, menabung tidak sepenuhnya salah karena dengan kegiatan tersebut, kita dapat menumbuhkan kebiasaan baik dalam memanajemen keuangan dan tidak bersikap konsumtif. 

Kita juga dapat belajar membangun hubungan yang baik dengan uang dan lebih bijak dalam fungsionalisasinya. Hanya saja, kita perlu mengganti metode tersebut, dari menabung menjadi investasi. Tentunya, tak lupa bahwa uang yang diinvestasikan adalah uang dingin atau uang yang belum jelas kegunaannya. Kita harus menyiapkan dana darurat yang cukup sebelum memijakkan kaki pada langkah investasi.

Jika diambil contoh, dengan estimasi keuntungan investasi 10% per tahun, kita mampu membuat uang 100 ribu menjadi 1 miliar dalam jangka waktu 14 tahun. Ketika dibandingkan dengan menabung, tentu sangat drastis perbedaannya. Namun, jika diteliti lagi, 14 tahun juga bukanlah waktu yang singkat.

Baik investasi maupun menabung kenyataannya tidak cukup untuk membuat seseorang kaya dengan cepat. Perlu suntikan pertolongan yang besar untuk memfasilitasi langkah investasi tersebut, salah satunya adalah keahlian dalam mengais uang. Tentu investasi tidaklah mumpuni jika seseorang juga tidak memiliki uang, terlebih uang yang digunakan untuk investasi haruslah uang dingin, belum lagi dengan kondisi pasar modal yang tidak menentu.

Semua orang di dunia ini tentu dapat mencari uang mereka, namun tidak banyak dari mereka yang pandai dalam pelaksanaannya. Di sinilah, prinsip “1 skill multiple income” mampu berperan nyata. Kita harus cermat dalam memaksimalkan keahlian kita. Contohnya, ketika seseorang andal dalam membuat pastry, umumnya mereka hanya akan menjual pastry buatan mereka. 

Padahal, dengan satu kemampuan itu, mereka dapat membuat toko pastry, menjual franchisenya, menjualbelikan alat dan bahan pembuatan pastry, mendirikan kursus belajar pastry, menjadi konsultan atau penasihat toko-toko pastry kecil, serta menjadi konten kreator pastry di media sosial. Dapat kita lihat bahwa dengan pandai membuat pastry saja sebenarnya kita telah memiliki kesempatan untuk mengais 6 sumber pendapatan.

Memang hal tersebut tidaklah mudah, namun di situlah tantangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun