Menjadi orang tua memang tidak semudah yang dibayangkan. Tidak ada sekolahnya, apalagi jika momen jadi orang tua pertama kalinya alias untuk anak pertama. Namun, tak ada salahnya sedikit menyontek cara pola asuh generasi sebelumnya hingga budaya orang tua di negara lain yang memiliki contoh baik.
Salah satunya mencontoh pola asuh orang Jepang. Sebagai negara yang masyarakatnya dikenal begitu disiplin, ternyata ada beberapa point yang bisa dicontek dari pola asuh ala orang Jepang ini. Apa aja, ya? Coba cek di bawah ini.
Baca juga: 4 Cara Asyik Melatih Anak Membersihkan Kamar Mandi
1. Ajarkan kesetaraan
Pernah beredar video viral saat anak-anak di sekolah di Jepang sedang membersihkan toilet sekolah mereka bersama-sama. Ternyata, ini sudah menjadi budaya di Jepang. Anak-anak diajarkan untuk tidak membeda-bedakan derajat orang lain.
Selama bertahun-tahun di masa sekolah, mereka diajarkan untuk mengesampingkan penilaian pribadi terhadap orang lain. Jadi, mau anak boss atau karyawan kecil, semuamya bersekolah di tempat yang sama.
2. Anak-anak diutamakan banyak habiskan waktu bersama Ibu
Di banyak negara mungkin banyak Ibu bekerja. Di Jepang kedekatan Ibu dan anak dianggap sangat penting. Seorang anak diharapkan bisa tumbuh dengan menghabiskan banyak waktu bersama Ibunya.
Bahkan, katanya ada subsidi yang di alokasikan khusus untuk ini. Memang, dalam budaya Jepang, ikatan kuat keluarga sangatlah penting. Khususnya saat anak masih kecil. Sebuah studi juga mendukung, anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga positif, akan menunjukan risiko gangguan rendah saat dewasa.
3. Memberikan perhatian pada emosi anak
Dalam masyarakat Jepang, nilai-nilai positif yang dimiliki seorang anak terus diasah sepanjang waktu serta anak-anak diajari untuk memahami dan memproses emosi sehingga mereka belajar untuk hidup berdampingan di masyarakat. Mereka paham betul, bahwa keadaan mental dan emosional anak sama pentingnya dengan kehadiran fisik.
Apabila anak melakukan kesalahan atau hal buruk, mereka tetap akan dikenakan sanksi atau teguran sebagai bentuk untuk menanamkan nilai-nilai disiplin terhadap anak, namun dilakukan dengan cara-cara yang halus seperti menggunakan ajakan , saran, serta ejekan atau sindiran halus, mereka menghindari konfrontasi langsung dengan si kecil.
4. Tidak mempercayai pujian publik
Orang tua di Jepang pada umumnya tidak biasa memberikan pujian terhadap kualitas positif dari anak-anak mereka. Padahal orang tua di beberapa negara kerap memberi pujian atau menyampaikan kualitas positif dari anak-anak mereka. Hal ini bertujuan agar anak-anak sejak kecil diajari untuk merdeka dan mempraktekkan disiplin, tanpa bergantung pada ganjaran atau kata-kata pujian.
5. Membuat makan sebagai proses menyenangkan
Dalam sebuah survei. terungkap bahwa anak-anak Jepang termasuk dalam daftar anak-anak paling sehat di dunia. Coba kita perhatikan dalam film-film kartun Jepang, seorang anak Jepang membawa bekal makan bento ke sekolah. Hal ini ternyata merupakan sebuah kebiasaan yang diajarkan oleh orang tua Jepang sejak kecil agar anak memiliki pola makan yang lebih sehat tanpa membuat makanan bekal tampak membosankan.
Orang tua Jepang membuat proses makan menjadi momentum yang menyenangkan bagi anak, yaitu dengan cara melibatkan anak dalam membantu menyiapkan makanan di dapur, mengatur porsi makan moderat, hingga mengemasnya dalam wadah bekal dengan cara yang seru. Cara ibu-ibu Jepang dalam menyiapkan bekal anak yang menarik ini bisa kita contoh, tampilan yang menarik  dan lucu akan membuat anak semangat untuk menghabiskan makanannya. Â
Baca juga: Cinta seperti Sitti Nurbaya, Masih Adakah di Zaman yang "Katanya" Edan Ini?