Mohon tunggu...
Nadhif Arrayyan
Nadhif Arrayyan Mohon Tunggu... Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Gemini VS Penjual nasi goreng, resep siapa yang lebih baik?

4 Oktober 2025   23:28 Diperbarui: 4 Oktober 2025   23:28 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pada zaman yang sudah maju ini, tak bisa diragukan lagi bahwa kecerdasan buatan (AI) sudah banyak membantu manusia dalam berbagai bidang, mulai dari mengolah data, mengerjakan tugas, menjadi teman curhat, bahkan memberi rekomendasi resep masakan. AI bahkan mampu memberi serta menyusun resep nasi goreng yang detail dan terstruktur berdasarkan selera pengguna. Kemudian, Hal ini memunculkan pertanyaan menarik: apakah resep AI seperti Gemini memiliki cita rasa nasi goreng yang sama dengan buatan manusia yang sudah terbukti puluhan tahun, contoh mudah nya, seorang penjual nasi goreng biasa?

Gemini dipilih sebagai pembuat resep AI, menawarkan gaya nasi goreng khas warung yang fokus pada teknik cepat dan beraroma “wok hei”.hal ini bertujuan agar butiran nasi tetap terpisah, bumbunya meresap sempurna. Sementara itu, resep penjual nasi goreng lebih mengarah pada masakan rumahan dengan porsi yang besar (600 gram nasi), dengan rasa gurih manis khas kecap dengan bumbu sederhana. AI menunjukan cara memasak yang mendetail, sedangkan manusia mengutamakan cara yang umum,familiar dan praktis

Resep Gemini menggunakan nasi putih dingin (200–250 gram), bumbu halus (bawang merah, bawang putih, cabai rawit, terasi), serta tambahan minyak wijen dan MSG/kaldu bubuk. Kemudian bahan sayurannya seperti sawi atau kol, dan daun bawang yang ditambahkan terakhir. Sedangkan penjual nasi goreng manusia memakai nasi lebih banyak (600 gram), ayam cincang 125 gram, cabai merah, dan tidak menggunakan terasi ataupun minyak wijen. Bumbu lebih sederhana (kecap manis, garam, merica) sehingga rasa lebih familiar untuk lidah kebanyakan orang.

Gemini menyarankan teknik memasak cepat seperti di warung dengan api besar dan wajan cekung. Bumbu ditumis pertama, lalu telur diorak-arik di wajan, setelahnya, nasi dingin dimasukkan. Sebaliknya, penjual nasi goreng manusia lebih mengikuti pola rumahan, misalnya bumbu dihaluskan di cobek, ditumis hingga harum, ayam dan telur dimasukkan bersamaan, lalu nasi hangat diaduk hingga tercampur rata. Tekniknya lebih sederhana, namun tetap sedap dan praktis.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa Gemini menghadirkan nasi goreng yang cenderung beraroma tajam, teksturnya lebih kering. Sedangkan penjual nasi goreng manusia menawarkan porsi besar dengan rasa lebih familiar, praktis, dan cocok untuk masakan sehari hari.. Pada akhirnya, pilihan resep mana yang lebih baik tergantung selera pembaca. nasi goreng beraroma kuat dengan teknik ala warung AI, atau nasi goreng rumahan sederhana yang hangat ala penjual manusia, setiap orang memiliki preferensi yang berbeda beda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun