Mohon tunggu...
nadhifa
nadhifa Mohon Tunggu... Administrasi - pelajar

menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kependudukan Jepang di Bidang Ekonomi

28 Februari 2024   07:35 Diperbarui: 28 Februari 2024   07:39 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bidang ekonomi, kebijakan Jepang secara umum sama dengan negara imperialis lainnya. Restorasi Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia. Kekuatan ekonomi dan militer sangat ditekankan. Restorasi Meiji mempercepat indrustrialisasi di Jepang yang kelak dijadikannya modal kebangkitan Jepang sebagai kekuatan militer pada tahun 1905. Melalui semboyan "Negara Makmur, Militer Kuat" yang artinya Jepang memiliki tujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis militer serta wilayah industri. Untuk itu, Jepang mulai mengeksploitasi segala sumber daya yang tersedia untuk kepentingan perang. 

Hal ini terlihat dari hal -- hal berikut :

* Menyita aset -- aset ekonomi yang penting

Jepang menyita seluruh hasil perkebunan (teh, kopi, karet, dan tebu), pabrik, bank dan perusahaan -- perusahaan yang penting lainnya. Hal tersebut berdampak pada banyaknya lahan pertanian yang terbengkalai atau tidak terpakai akibat kebijakan kepada ekonomi dan industri perang. Akibatnya terjadi krisis pangan, kemiskinan, dan kelaparan.

* Melakukan pengawasan ketat dalam bidang ekonomi

Jepang mengawasi secara ketat kegiatan ekonomi. Pengawasan ketat dimaksudkan agar tidak terjadi meningkatnya harga barang.

* Kebijakan self sufficiency

 Jepang menerapkan self sufficiency atau kebijakan pemenuhan kebutuhan sendiri di satu wilayah. Dampak dari kebijakan ini adalah terputusnya hubungan ekonomi antar wilayah.

* Setoran wajib, romusha, merosotnya harga pangan dan kelaparan

Jepang melalui Jawa Hokokai menginstruksikan kepada rakyat untuk menyerahkan bahan makanan sebanyak 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa, dan 40% untuk hak miliknya. Akibatnya segala sektor menurun drastis. Kondisi diperparah dengan kewajiban kerja paksa atau romusha bagi tenaga kerja usia produktif. Akibat dari berlakunya romusha, banyak lahan pertanian terbengkalai yang menyebabkan efek berantai seperti kurangnya bahan pangan, munculnya wabah penyakit, hingga roda ekonomi benar -- benar lumpuh. Untuk mengatasi hal ini, Jepang mendirikan kumiyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama dan mengenalkan sistem pertanian line system yaitu sistem pertanian secara efisien. Namun nyatanya perekonomian rakyat tetap terpuruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun