Mohon tunggu...
naca putra afandi
naca putra afandi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

fashion design

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengungsi Masyarakat Rohingnya: Diterima atau Ditolak?

24 Januari 2024   17:00 Diperbarui: 24 Januari 2024   17:02 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Rohingya adalah kelompok minoritas etnis Muslim yang tinggal terutama di negara bagian Rakhine (dahulunya dikenal sebagai Arakan) di Myanmar, sebuah negara di Asia Tenggara. Mereka menggunakan bahasa mereka sendiri yang disebut Rohingya. Masyarakat Rohingya terlibat dalam krisis kemanusiaan di Myanmar pada tahun 2017. 

Dilaporkan bahwa pasukan keamanan Myanmar melakukan tindakan kekerasan berat terhadap penduduk Rohingya, termasuk pemerkosaan, pembunuhan, dan pembakaran desa. 

Banyak orang Rohingya melarikan diri dari kekerasan ke negara tetangga, terutama ke Bangladesh. Dunia internasional memperhatikan kejadian ini dan mengecam pemerintah Myanmar. Krisis Rohingya menunjukkan kompleksitas konflik agama dan etnis di Myanmar, di mana faktor agama, sejarah, dan politik juga berperan. Selama bertahun-tahun, masyarakat Rohingya telah mengalami diskriminasi dan ketidaksetaraan. 

Krisis Rohingya menunjukkan kompleksitas konflik agama dan etnis di Myanmar, di mana faktor agama, sejarah, dan politik juga berperan. Selama bertahun-tahun, komunitas Rohingya di Myanmar telah mengalami diskriminasi dan ketidaksetaraan, termasuk pembatasan kewarganegaraan dan hak-hak dasar lainnya. Situasi masyarakat Rohingya terus menjadi perhatian dunia karena hak asasi manusia dan kemanusiaan, dan upaya perdamaian dan penyelesaian konflik terus berlanjut.

apakah masyarakat rohingnya termasuk ketimpangan sosial? Ya, masyarakat Rohingya di Myanmar mengalami ketimpangan sosial yang serius. Mereka telah lama menjadi korban diskriminasi dan penganiayaan, termasuk pembatasan hak kewarganegaraan, akses terhadap pendidikan, pekerjaan, serta hak-hak dasar lainnya. Ketimpangan sosial yang dirasakan oleh masyarakat Rohingya di Myanmar memiliki sumber penyebab yang kompleks dan melibatkan sejumlah faktor sejarah, politik, dan agama. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menjelaskan mengapa masyarakat Rohingya mengalami ketimpangan sosial:

  1. Diskriminasi Etnis dan Agama: Masyarakat Rohingya diidentifikasi sebagai kelompok etnis minoritas dan mayoritas menganut agama Islam di sebuah negara yang didominasi oleh mayoritas Buddha. Faktor etnis dan agama ini telah menjadi dasar untuk diskriminasi sistematis dan perlakuan tidak adil terhadap mereka.

  2. Kebijakan Pemerintah Myanmar: Pemerintah Myanmar telah menerapkan kebijakan yang membatasi hak-hak dasar masyarakat Rohingya, termasuk hak kewarganegaraan. Kebijakan ini menciptakan status apatride bagi sebagian besar masyarakat Rohingya, membuat mereka kehilangan akses ke pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan.

  3. Krisis Kemanusiaan 2017: Pada tahun 2017, terjadi serangan besar-besaran dari pasukan keamanan Myanmar terhadap masyarakat Rohingya sebagai respons terhadap serangan kelompok bersenjata Rohingya. Tindakan kekerasan tersebut mencakup pembakaran desa, pemerkosaan, dan pembunuhan massal. Serangan ini menyebabkan ribuan orang Rohingya mengungsi ke negara tetangga, terutama Bangladesh.

  4. Ketidaksetaraan Pendidikan dan Pekerjaan: Masyarakat Rohingya seringkali menghadapi hambatan dalam mengakses pendidikan dan pekerjaan. Kebijakan diskriminatif menghambat akses mereka ke layanan pendidikan dan pekerjaan yang setara dengan kelompok mayoritas.

  5. Sentimen Anti-Rohingya di Masyarakat Myanmar: Sentimen anti-Rohingya di kalangan masyarakat Myanmar turut berkontribusi pada ketidaksetaraan sosial. Beberapa kelompok dan individu di Myanmar memiliki pandangan negatif terhadap masyarakat Rohingya dan mendukung kebijakan diskriminatif pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun