Mohon tunggu...
Nabu Mj
Nabu Mj Mohon Tunggu... -

bersahaja.......

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

“Pak Presiden Aku Mati Kelaparan”

28 Januari 2012   15:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13277778411684235886

[caption id="attachment_166919" align="aligncenter" width="588" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Kemiskinan adalah sesuatu kalimat yang tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Tapi mati kelaparan karena miskin, tidak dapat untuk membeli makanan itu sangat menyakitkan dan memilukan untuk didengar dan dilihat.

Satu lagi kisah yang sangat memperhatinkan bagi kita. Penulis terkejut sewaktu mendengarkan berita 12.00 siang, di salah satu televisi swasta Indonesia. Yang memberitakan bahwa ditemukannya wanita yang tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan, di Lombok NTB.

Tapi yang memilukan hati penulis bukan karena dia meninggal dunia. Hal mati dan hidup sudah diatur oleh yang diatas. Tapi ini sangat tidak wajar, dia meninggal ditepi jalan karena kelaparan serta tidak tahu siapa keluarganya. Hal ini sungguh tidak wajar, seharusnya masa hidupnya dihabiskan dengan hidup aman, tentram serta berkumpul bersama keluarganya. Tapi hal ini bertolak belakang dengan ini semua. Lalu timbul pertanyaan, apakah keluarganya membuangnya?. Apakah kemiskinan dinegeri ini sudah diatasi?.

Ternyata hal ini belum selesai disini. Penulis menonton berita yang tidak kalah memperhatinkan. Ini terjadi di Ciamis Jawa Barat. Tentang raskin yang dibagikan berbelatung. Sehingga hal ini sungguh tidak wajar bagi penulis. Apakah kebutuhan pangan dinegeri kita ini sudah tercukupi dengan baik?. Apakah pemerintah hanya berdiam diri?.

Tapi coba kita lihat kasus korupsi di Indonesia, sehingga merugikan Negara triliun rupiah. Pertama kasus Bank Century yang tidak ada titik terangnya. Kedua, Gayus Tambunan yang menelan duit rakyat jutaan rupiah, tidak juga kunjung selesai. Ketiga, Melinda Dea yang mengambil uang nasabah dan yang baru ini Nazzarudin merugikan Negara triliun rupiah juga tidak ada tindakan.

Dimana peran pemerintah sekarang. Katanya hukum harus ditegakkan dan rakyat miskin dibantu. Tapi kenyataannya para koruptor masih enak tinggal dirumah mewah, tidur ditempat yang empuk, makan yang enak-enak dan kesana-kemari pakai mobil mewah. Sedangkan masih banyak rakyatmiskin perlu bantuan. Terlantar disana-sini, sampai ada yang meninggal di tepi jalan karena kelaparan. Raskin berbelatung dan banyak persoalan yang masih belum ditangani oleh Negara.

Dimana pak presiden?. Apakah pak presiden duduk diam melihat semua ini?. Sehingga “Pak presidenaku mati kelaparan”.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun