Mohon tunggu...
Nabilla Shaharado
Nabilla Shaharado Mohon Tunggu... Mahasiswa

✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

lebih dari sekedar like and share:membangun budaya bermedia yang bijak

9 Mei 2025   15:52 Diperbarui: 9 Mei 2025   15:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari, tanpa banyak berpikir, kita memberi like, membagikan unggahan, dan menulis komentar di media sosial. Aktivitas ini seolah menjadi bagian alami dari kehidupan modern. Namun, di balik semua itu, ada dampak yang tak kecil. Opini publik bisa terbentuk, persepsi bisa berubah, bahkan reputasi seseorang bisa runtuh hanya karena satu unggahan yang viral. Maka, bermedia di era digital bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal etika dan tanggung jawab.Internet memang menawarkan kebebasan berekspresi, sesuatu yang dulunya sulit diakses banyak orang. Kini, siapa pun bisa menyuarakan opini, memberi kritik, atau menyampaikan aspirasi. Tapi perlu diingat, kebebasan bukan berarti tanpa batas. Kebebasan yang tidak dibarengi dengan tanggung jawab bisa berubah menjadi kebisingan digital, bahkan kekerasan verbal. 

Menyebar hoaks, menyerang secara personal, atau mempermalukan orang lain bukanlah bentuk kebebasan yang sehat. Kita harus sadar, setiap kata yang kita bagikan punya konsekuensi.Di sinilah peran etika digital menjadi sangat penting. Etika adalah pagar moral yang menjaga kita agar tetap waras di tengah kebisingan dunia maya. Etika digital mengajarkan kita untuk berpikir sebelum memposting, menghargai privasi orang lain, dan tidak merendahkan mereka yang berbeda pandangan. Dunia maya bukan tempat tanpa aturan; di sana tetap berlaku norma, bahkan meski tak terlihat oleh mata.Namun, etika saja tidak cukup. Kita juga butuh literasi digital kemampuan memahami dan menyaring informasi. Di era banjir informasi seperti sekarang, hoaks dan disinformasi bertebaran di mana-mana. Tanpa literasi digital yang kuat, kita mudah terseret arus informasi palsu dan ikut menyebarkannya. Literasi digital berarti kita mau memeriksa sumber, memahami konteks, dan tidak langsung percaya pada setiap informasi yang lewat di linimasa.


Lebih dari itu, kita harus sadar bahwa bermedia adalah tanggung jawab kolektif. Ruang digital kita hari ini dibentuk oleh perilaku berjuta-juta penggunanya termasuk kita sendiri. Ketika kita membagikan konten yang penuh empati, ketika kita memilih untuk tidak menyerang orang lain di kolom komentar, atau ketika kita membela yang tertindas secara online, kita sedang membentuk budaya digital yang lebih sehat.Maka, mari berhenti menganggap like dan share sebagai hal sepele. Di balik setiap klik, ada nilai yang kita sebarkan. Di balik setiap komentar, ada karakter yang kita tampilkan. Bermedia bukan hanya soal menjadi pengguna aktif, tapi menjadi warga digital yang sadar akan dampak dari setiap jejak yang kita tinggalkan. Dunia maya adalah cerminan dunia nyata dan sudah saatnya kita membangunnya dengan bijak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun