Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ingin Berkurban tapi Hati Malah Jadi Korban

3 Agustus 2020   19:14 Diperbarui: 3 Agustus 2020   19:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari raya idul adha tahun ini sangat berbeda dari hari raya tahun sebelumnya, dikarenakan umat muslim merayakan hari raya kurban di tengah pandemi covid19. Hari raya idul adha di kenal sebagai hari raya kurban, siapapun orangnya boleh menyembelih hewan kurban sesuai syariat Islam yang telah ditentukan.

Pak Tresno, bapak yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek ini berharap jika di tahun ini bisa melaksanakan kurban dengan hasil jerih payah hasil ngojekmya. 

Berbekal tekad dan kerja keras yang ulet pak Tresno kini bisa bernapas lega karena telah ada satu ekor kambing yang sudah ada di depan rumahnya. Ia begitu haru bisa membeli satu ekor kambing dengan harga 2.999.000 angka yang begitu fantastis bagi pak Tresno yang telah mengumpulkan tabungan sejak 8 tahun lalu. 

Nyatanya, keharuan pak Tresno bercampur air mata lantaran Surti sebagai istri sangat menyayangkan niat baik suaminya. "Buat makan aja susah, ini kok malah buat kurban. Bapakmu itu bagaimana toh le...  Le. " gerutu Surti kepada anak laki-lakinya sembari menyapu halaman rumah. 

Tidak dipungkiri, pak Tresno yang berpenghasilan tidak menentu ini memberanikan diri untuk berkurban. Alih-alih kekeh dengan keinginannya akhirnya hubungan pak Tresno dengan sang istri yakni Surti menjadi kurang harmonis. Akhirnya, Surti memutuskan pulang ke rumah ibunya dan meninggalkan pak Tresno di rumah. 

Hari raya idul adha 2020 sangat berbeda dari hari raya idul adha sebelumnya, yakni hari raya idul adha tahun ini berada dalam masa pandemi di mana masyarakat yang hendak menyembelih maupun yang hendak melihat penyembelihan hewan kurban harus menjalankan protokol kesehatan.

Jika biasanya masyarakat berkerumun untuk memotong hewan kurban, untuk saat ini pemotongan hewan kurban di beri jarak dari satu orang ke orang lain hingga penyembelihan hewan kurban lengkap dengan balutan protokol kesehatan yang digunakan, salah satunya menggunakan masker dan sarung tangan. 

Jadi, ada baiknya jika sesuatu yang hendak dilakukan dibicarakan terlebih dahulu dengan pasangan, jangan sampai ingin berkurban tapi hati malah jadi korban yang ada malah berabe, kalo sudah begini kann rephoooot. 

Lemah Ayu, Kertasemaya, Indramayu, Jawa Barat

Senin, 03 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun