AI merupakan singkatan dari Artifical Intelligence. AI telah menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi berbagai bidang termasuk dunia pendidikan bidang komunikasi. Bagi sarjana komunikasi, era AI bukan sekadar perubahan teknologi, melainkan transformasi dalam cara kita berkomunikasi, mengakses informasi, dan membangun narasi. Lalu, bagaimana sarjana komunikasi dapat menghadapi tantangan ini masa kini?
Salah satu tantangan terbesar adalah proses secara otomatis tugas-tugas komunikasi. Â AI mampu menghasilkan konten tulisan, gambar, dan bahkan video dengan kecepatan dan efisiensi yang jauh melebihi manusia. Â Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan tergantikannya peran manusia dalam beberapa bidang komunikasi, seperti penulisan berita sederhana, pembuatan konten media sosial, dan bahkan desain grafis dasar. Â Namun, kekhawatiran ini tidak perlu menjadi penghalang. Justru, sarjana komunikasi perlu melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang yang lebih kompleks dan kreatif.
Tantangan lainnya adalah literasi digital dan AI. Â Memahami cara kerja AI, termasuk kemampuan dan keterbatasannya. Sarjana komunikasi harus mampu mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI, membedakannya dari konten buatan manusia, dan memanfaatkan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti kreativitas. Â Kemampuan untuk mengkritisi informasi dan mendeteksi misinformation atau disinformation yang semakin canggih berkat AI juga menjadi sangat penting.
Selanjutnya etika dan tanggung jawab menjadi isu penting. Â Sarjana komunikasi perlu memahami implikasi etis dari penggunaan AI dalam komunikasi, seperti penyebaran informasi palsu (hoax) dan manipulasi opini publik. Â Memahami dan menerapkan prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab, serta mampu mendeteksi dan melakukan tindakan atas informasi yang menyesatkan.
Di samping tantangan, era AI juga membuka peluang baru bagi sarjana komunikasi. Â Keahlian dalam data analisis dan bersosialisasi menjadi semakin penting untuk memahami perilaku audiens dan mengoptimalkan strategi komunikasi. Â Kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan data untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan tertarget juga menjadi keahlian yang sangat dibutuhkan. Â
Untuk menghadapi tantangan ini, sarjana komunikasi perlu melakukan beberapa hal. Â Pertama, terus belajar dan beradaptasi. Â Ikuti perkembangan teknologi AI dan pelajari cara memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Â Kedua, fokus pada keahlian yang unik manusia. Â Kembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kemampuan storytelling, dan emotional yang sulit ditiru oleh AI. Â Ketiga, bangun jaringan dan kolaborasi. Â Berkolaborasi dengan profesional di bidang lain termasuk pengembang AI akan membantu sarjana komunikasi memahami dan memanfaatkan teknologi ini secara efektif.
Era AI menghadirkan tantangan yang signifikan bagi sarjana komunikasi, namun juga membuka peluang yang luar biasa. Â Dengan kemampuan beradaptasi, literasi digital yang tinggi, dan fokus pada keahlian unik manusia, sarjana komunikasi bukan hanya sekedar bertahan tetapi juga memimpin di era transformatif ini. Â Mereka perlu menjadi pemimpin dalam dunia komunikasi yang semakin kompleks dan dinamis dan memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara bertanggung jawab dan etis untuk kebaikan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI