Strategi Penanaman Nilai Kaderisasi di Era Pandemi Covid-19

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, hingga saat ini melansir laman covid19.go.id telah mencapai hingga 4,32 juta kasus positif dan 143 ribu jiwa meninggal dunia per 12 Oktober 2021. Melihat tingginya resiko yang ditimbulkan oleh virus COVID-19 tentu menjadi ancaman yang sangat besar kepada Negara Republik Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan bahwa kegiatan di beberapa sektor kehidupan dilaksanakan secara daring atau jarak jauh. salah satu sektor utama yang terdampak adalah pendidikan, yang dimana segala aktivitas pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh.

Hal tersebut merupakan sebuah langkah strategis dari pemerintah untuk memutus penyebaran virus COVID-19, namun disisi lain ada beberapa dampak yang dirasakan akibat aktivitas pembelajaran jarak jauh salah satunya adalah terkendalanya kegiatan-kegiatan kemahasiswaan serta kerja-kerja lembaga atau organisasi. 

Kegiatan yang terdampak diantaranya adalah kegiatan Kaderisasi. Pada kegiatan Kaderisasi ini bertujuan untuk menyiapkan dan melahirkan calon-calon baru untuk melanjutkan dan meneruskan keberlangsungan hidup sebuah lembaga atau organisasi.

Kegiatan kaderisasi yang dilakukan secara daring ini dikhawatirkan menjadi kurang efektif, pada akhirnya nilai dan esensi yang telah dibangun kurang tersampaikan. Lalu yang lebih buruk lagi kaderisasi ini tidak dapat memunculkan penerus-penerus yang dapat melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah lembaga atau organisasi.

Akibat COVID-19 yang menyebabkan dibatasinya semua kegiatan mahasiswa baik akademik dan nonakademi maka semua kegiatan pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan semua dialihkan melalui kegiatan online. Meskipun begitu, penanaman nilai-nilai kaderisasi bagi mahasiswa tidak berhenti akibat pandemi ini. 

Beberapa kegiatan Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial dalam melakukan kegiatan penanaman nilai kaderisasi adalah melalui kegiatan orientasi mahasiswa baru (PROSPEKS).CARE, dan magang BPH HIMA KS. Ketiga kegiatan ini dilakukan secara daring dan acara diatur sedemikian rupa supaya nilai kaderisasi bisa tetap tersampaikan khususnya kepada mahasiswa baru. 

Dalam kegiatan PROSPEKS, Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial tetap berusaha untuk mengenalkan lingkungan Kesejahteraan Sosial dan menanamkan nilai-nilai Kesejahteraan Sosial kepada angkatan termuda yaitu mahasiswa baru tahun 2021. 

Meskipun keadaan dilakukan secara online antusiasme mahasiswa baru tetap tinggi dan kegiatan berjalan secara lancar. Begitupun dengan kegiatan CARE yang berfokus untuk menyiapkan estafet tongkat kepemimpinan kepada angkatan 2020 yang akan segera memimpin dalam HIMA KS dan mengenalkan lingkungan organisasi beserta manfaatnya kepada angkatan 2021. 

Kuliah daring memang memberikan dampak perubahan yang sangat signifikan terhadap cara penanaman nilai-nilai pengkaderan. Hal ini menjadi tantangan bagi para pengkader untuk menemukan cara baru yang cocok dengan situasi ini.

PROSPEKS, CARE, dan Magang BPH HIMA KS menjadi jawabannya, karena kegiatan-kegiatan orientasi tersebut telah menggunakan metode atau cara yang memang cocok dalam menanamkan nilai nilai pengkaderan di kala seperti ini. Kegiatan kegiatan ini juga dinilai cukup efektif karena jika dilihat dari antusias para pesertanya.