Mohon tunggu...
Nabila nishfi ramadhani
Nabila nishfi ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

41521010140 - Teknik Informatika - Universitas Mercubuana - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak - Pendidikan anti korupsi dan etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif

12 April 2023   18:55 Diperbarui: 12 April 2023   19:00 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://t4.ftcdn.net/jpg/03/13/76/99/360_F_313769901_E2V0m55uRV9TKQlIicha68lftveypfou.jpg

Berpikir berarti menggunakan akal sehat dalam memutuskan dan mempertimbangkan sesuatu. Berpikir memiliki arti yang luas. Karena mengandung maksud dan tujuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sehingga nantinya akan menghubungkan atau mengaitkan antara masalah satu dengan masalah lain. Berpikir merupakan kemampuan yang hanya bisa dipakai oleh individu manusia. Bagaimana yang kita tahu bahwa manusia merupakan makhluk yang diberikan akal untuk berpikir berbeda dengan binatang yang tidak memiliki akal melainkan hanya memiliki perasaan abstrak.

Adapun pengetian berpikir menurut para ahli terbagi menjadi banyak pengertian, berikut beberapa pemaparan yang disampaikan ahli mengenai makna dari berpikir:

Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam Nunsyaih (2011:10), berpikir merupakan daya jiwayang dapat meletakkkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita. Berpikir merupakan proses "dialektis" yang berarti selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya jawab untuk dihubungkan kedalam pengetahuan yang kita miliki. Proses-proses yang di lalui dalam berpikir meliputi:

  • Proses pembentukan pengertian, yaitu menghilangkan ciri umum dari sesuatu sehingga tersisa ciri khas dari sesuatu tersebut.
  • Pembentukan pendapat, yaitu pikiran menggabungkan (menguraikan) beberapa pengertian, sehingga menjadi tanda masalah
  • Pembentukan keputusan, yaitu pikiran yang bertujuan untuk menggabungkan pendapat.
  • Pembentukan kesimpulan, yaitu pikiran menarik sebuah keputusan dari keputusan lain.

Hughes and Hughes (2012:56) mengemukakan bahwa untuk mengidentifikasi tahapan proses berpikir, maka dilakukan:

  • Mengapresiasi (memahami) masalah yang hendak diselesaikan
  • Mengumpulkan data yang cukup relevan
  • Mengambil kesimpulan
  • Menguji kesimpulan tersebut

Sumadi dalam Nunsyiah (2011:11) menyatakan bahwa "proses atau jalannya berpikir pada pokoknya ada tiga langkah" diantaranya:

  • Pembentukan pengertian

Pembentukan pengertian lebih tepatnya disebut logis. Pembentukan ini dibentuk melalui tiga tingkat, sebagai berikut:

  • Menganalisa ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis
  • Membandingkan ciri-ciri untuk dikemukakan sebagai ciri-ciri yang sama, yang tidak sama, yang selalu ada dan yang tidak selalu ada, yang hakiki dan yang tidak hakiki.
  • Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang ciri-ciri yang tidak hakiki dan yang tidak hakiki.
  • Pembentukan pendapat

Menurut Sumardi, "Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih". Adapun pendapat sendiri terbagi menjadi terbagi 3 macam yaitu:

  • Pendapat afirmatif atau positif, yaitu mengemukakan pendapat secara tegas dalam menyatakan keadaan sesuatu
  • Pendapat negative, yaitu pendapat yang meniadakan, yang secara tegas menjelaskan tentang ketidak adaan suatu sifat didalam suatu hal.
  • Pendapat modalitas atau kebarangkalian, merupakan pendapat yang menjelaskan kebarangkalian atau kemungkinan akan adanya sujatu sifat pada suatu hal.
  • Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan.

Sumardi menyatakan bahwa, "keputusan ialah hasil perbuatan dan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat -- pendapat yang telah ada". Terdapat tiga macam keputusan, yaitu :

  • Keputusan induktif

Keputusan induktif adalah keputusan yangbdiambil dari banyaknya pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.

  • Keputusan deduktif

Keputusan deduktif merupakan keputusan yang ditarik dari sebuah pendapat umum menjadi pendapat yang khusus, keputusan deduktif merupakan lawan dari keputusan induktif

  • Keputusan analogis

Keputusan analogis adalah keputusan yang didapatkan dengan jalan perbandingan dan penyesuaian pendapat -- pendapat khusus yang telah ada.

Hidayatullah (2015:5) menyatakan bahwa, proses berpikir dalam matematika merupakan proses mental yang melibatkan pengetahuan, keterampilan bernalar, dan karakter intelektual bernalar untuk menyelesaikan masalah matematika. Karena proses berpikir adalah hal yang abstrak, ia tidak dapat melakukan itu menjadi sesuatu yang dapat dilihat oleh orang lain. Jadi penjelasannya bersifat verbal atau pengungkapkannya melalui  proses kognitif dan menuliskannya. Subjek diminta menulis ide-idenya secara lisan, meskipun tidak secara menyeluruh.

Menurut Dewey (1933) dalam bukunya How We Think proses berpikir dari manusia normal terdiri dari tahapan berurutan sebagai berikut:

  • Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba
  • Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan
  • Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau teori
  • Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data)
  • Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan

Sedangkan menurut Kelly (1930) dalam bukunya The Scientific Versus The Philosophic Approach to The Novel Problem proses berpikir menuruti langkah-langkah berikut:

  • Timbul rasa sulit
  • Rasa sulit tersebut didefinisikan
  • Mencari suatu pemecahan sementara
  • Menambah keterangan terhadap pemecahan tadi yang menuju kepada kepercayaan bahwa pemecahan tersebut adalah benar
  • Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi eksperimental (percobaan)
  • Mengevaluasi hasil eksperimen untuk sampai pada solusi kesehatan mental atau menolaknya untuk menciptakan rasa kesulitan lagi
  • Memberikan ramalan atau gambaran  tentang situasi yang akan datang sehingga solusinya dapat digunakan dengan tepat.

Berpikir dan pola pikir saling berkaitan, karena pola pikir merupakan sebuah kecendrungan untuk berpikir secara konsisten dan berulang dalam suatu cara tertentu. Berpikir merupakan Tindakan mental yang lebih spesifik, yang dapat mempengaruhi pembentukan pola pikir. Cara berpikir lah yang akan menentukan pola pikir seseorang.

Contohnya, jika seseorang selalu berpikir negative akan segala hal yang berkaitan dengan dirinya, maka dirinya akan cenderung memiliki pola pikir negative yang dapat mempengaruhi keyakinan dan perilakunya. Begitupun sebaliknya. Jika seseorang berpikir positif dan selalu mengembangkan potensi didalam dirinya, maka pribadinya akan membentuk pola pikir yang cenderung positif serta mempengaruhi sikap dan perilakunya secara positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun