Mohon tunggu...
nabilah rizqi amanda
nabilah rizqi amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa Baru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pra-Mataf Hari Kedua Universitas Aisyiyah Yogyakarta: Edukasi Bencana dan Kesehatan Mental Mahasiswa

12 September 2025   23:31 Diperbarui: 12 September 2025   23:31 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2FUniversitasAisyiyahYogyakarta%2F&psig=AOvVaw3jpUlOHoq-bd2WVBz3t_oH&ust=1757780418

Pra-MATAF Hari Kedua Universitas Aisyiyah Yogyakarta Angkat Isu Bencana dan Kesehatan Mental Mahasiswa

Yogyakarta, 12 September 2025 -- Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pra-Masa Ta'aruf (Pra-MATAF) hari kedua dengan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Arif Nur Kholis selaku Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) serta Dr. Komarudin, M.Psi., Psikolog, dosen Psikologi UNISA Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan awal kepada mahasiswa baru terkait dua isu penting: mitigasi bencana dan kesehatan mental mahasiswa.

Edukasi Mitigasi Bencana dari MDMC

Dalam sesi pertama, Arif Nur Kholis menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan bencana di Indonesia yang memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman alam. Data menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2025 telah terjadi 2.170 kejadian bencana di berbagai wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua. Jenis bencana tersebut antara lain gempa bumi, banjir, tanah longsor, abrasi, erupsi gunung berapi, hingga kebakaran hutan.

Menurut Arif, sebuah peristiwa baru disebut bencana ketika masyarakat tidak siap menghadapinya sehingga menimbulkan korban jiwa maupun kerugian besar. Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa, ia menyinggung sejarah dua bencana besar di Daerah Istimewa Yogyakarta:

  • Gempa Bumi Yogyakarta 2006
    Terjadi pada 27 Mei 2006 dengan magnitudo 5,9 akibat aktivitas Sesar Opak. Lebih dari 6.000 orang meninggal dunia, ribuan bangunan hancur, dan situs bersejarah seperti Candi Prambanan mengalami kerusakan.

  • Erupsi Gunung Merapi 2010
    Memasuki fase erupsi signifikan pada 3 November 2010 yang menimbulkan awan panas serta gas beracun, memaksa ribuan warga mengungsi.

Selain itu, ia juga menekankan siklus manajemen bencana yang terdiri dari empat fase:

  1. Mitigasi -- upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun