Mohon tunggu...
nabilah mutiara
nabilah mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisiwi Universitas Islam Negeri Malang Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Santri Menjadi Garda Terdepan dalam Kemerdekaan Indonesia

16 Oktober 2022   20:41 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:52 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dari kata 'Sun' berarti matahari dan 'Tree' yang berarti pohon. Maksud disini adalah seorang santri harus bisa menjadi sebuah cahaya petunjuk bagi umat bagaikan sebuah matahari. Dan santri adalah seorang yang selalu berkembang bagaikan pohon. Setelah berkembang diharapkan santri dapat bermanfaat bagi orang lain.

5.Santri berasal dari beberapa huruf dalam Bahasa Indonesia S.A.N.T.R.I

Dimana 'S' yang berarti Santun, 'A' berarti Amanah, 'N' berarti Netral, 'T' berarti Tawakal, 'R' berarti Religius dan 'I' yang berarti Inovatif. Sehingga santri adalah seseorang yang bersifat beradab santun, amanah dalam kewajibannya, netral tidak berpihak, tawakal selalu berserah diri setelah kerja keras dalam berusaha, religius atau agamis, dan inovatif dalam mengembangkan ide-idenya.

Setelah kita membahas tentang sejarah dan asal-usul kata "Santri", yang dalam bisa disimpulkan bahwa santri adalah seorang yang jiwa dan sifatnya smuanya adalah unsur positif serta berakhkaq karimah, sungguh mulia bukan? Setelah sedikit memahami sejarah dan pengertiannya, mari kita membahas keterkaitan santri dengan Kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah membuktikan bahwa santri adalah orang-orang yang berada di garis terdepan dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia".

Ketika membahas santri dan kemerdekaan, keduanya bagaikan air dan sungai yang tidak bisa dipisahkan. Membahas pula tentang kemerdekaan bukanlah hanya pada 17 Agustus 1945. Karena merdeka terdapat 4 waktu perjuangan, yaitu perjuangan untuk merdeka, perjuangan ketika proklamasi kemerdekaan, perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan perjuangan mengisi kemerdekaan. Dan keempatnya tidak bisa dipisahkan dari peran para Kyai dan santri.

Dari sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan, kehidupan santri selalu bergesekan atau berkaitan dengan sosial dan antropologi Indonesia. Baik saat mengalami penjajahan dan juga melawan penjajah. Jika kita tahu secara detail, mungkin terdapat berjuta-juta jumlah Kyai dan santri yang ikut berjuang memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Kita harus mengingat perjuangan Kyai dan santri melawan penjajah serta perjuangan memperebutkan kemerdekaan. Ada beberapa perlawanan santri yang bisa kita ketahui, Perlawanan santri di Sumatera Barat (1821-1828), Perang Jawa (1825-1830), Perlawanan di Barat Laut Jawa pada 1840 dan 1880, Perang Aceh (1873-1903), serta Perang Kedondong (1808-1819) terjadi di Cirebon yang melibatkan ribuan santri dalam pertempurannya.

Santri sangat berperan aktif dalam perjuangan penyusunan Kemerdekaan Indonesia. Salah satu santri yang berperan aktif dalam perjuangan ialah KH. Wahid Hasyim yang merupakan putra dari KH. Hasyim Asy'ari. Beliau ikut serta dalam pembentukan BPUPKI (Badan Pemyelidikan Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia, organisasi yang pada nantinya menjadi tombak dalam pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Setelah Proklamasi, Indonesia tidaklah benar-benar bersih dari para penjajah yang masih memiliki keinginan untuk menjajah Indonesia lagi. Disitulah para Kyai dan santri menjadi garda terdepan dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Bisa kita buktikan peran para Kyai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan, ialah saat terjadinya perang 10 November yang dihimpun oleh para Kyai dan santri se-Jawa Madura. Perang ini dipimpin oleh Mbah Kyai Abas Buntet, Mvah Kyai Wahab Hasbullah, Mbah Kyai Mahrus Ali dan Kyai-kyai lainnya. Selain itu juga dibuktikan dengan Laskar Hisbullah yang tergabung dari para santri di Jawa Tengah, mereka juga ikut berperan dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Juga mengingat peristiwa heroik dalam sejarah yang dilakukan oleh para santri yaitu, perobekan bendera Belanda di Hotel Orangje sehingga menyisakan warna merah dan putih saja. Ada pula yaitu, perebutan senjata dari kekuasaan tentara Jepang pada 24 September 1945, peristiwa ini membawa Preseiden Ir. Soekarno kepada KH. Hasyim Asy'ari untuk berkonsultasi menanyakan hukum mempertahankan kemerdekaan melalui utusannya. Dengan tegas beliau menjawab bahwa Umat Islam perlu ikut dalam pembelaan Tanah Air dari ancaman asing. Beliau juga menyerukan jihad untuk melawan para penjajah. Seruan beliau ini dengan cepat meluas, hingga menggerakkan para santri ke Surabaya untuk membela Kemerdekaan Indonesia.

Dengan ini perjuangan santri tidaklah berhenti ketika Indonesia benar-benar merdeka. Tapi perjuangan santri teruslah ada bahkan sampai saat ini, para santri masih mengisi kemerdekaan dengan mengaji, mempelajari serta mengkaji ilmu agama di pesantrennya. Santri juga banyak berperan dalam dunia ekonomi, bisnis, politik, literasi, digital, dan militer. Sehingga disini peran santri tidak akan pernah padam, akan dan terus mengalir dalam perubahan disetiap zamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun