Mohon tunggu...
Nabila Hilmi  dan Yulia Ayu
Nabila Hilmi dan Yulia Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nabila Hilmi Tsurayya dan Yulia Ayu Nurtiana ( Mahasiswa Universitas Negeri Malang )

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat

Menggugah Kesadaran Masyarakat: Poster Bahaya Merokok sebagai Kampanye Anti-Rokok

21 Maret 2023   20:45 Diperbarui: 22 Maret 2023   08:13 3336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Promosi kesehatan merupakan upaya yang dilakukan guna meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan individu ataupun penduduk melalui pendekatan preventif serta promotif. Media promosi kesehatan mengacu pada tata cara penyebaran pesan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan populasi sasaran. Terdapat bermacam media promosi kesehatan yang bisa digunakan guna memastikan bahwa masyarakat lebih mudah menerima pesan tersebut( Safitri, Agustikawati & Adekawati 2022)  (Ernawati, 2022).   

Salah satu upaya promosi kesehatan menurut Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI merupakan melaksanakan promosi dengan memanfaatkan bermacam media antara lain media cetak, media elektronik, serta media luar ruang. Dalam suasana ini, media elektronik diposisikan sebagai metode guna meningkatkan lingkungan yang hendak mengubah sikap masyarakat terhadap kesehatan menjadi lebih baik. Media cetak semacam leaflet, brosur, poster, kalender, serta lain- lain ialah salah satu media promosi kesehatan yang berkembang selama ini (Martanto, 2007). 

Perbedaan jenis media ialah perihal yang butuh dikaji sehubungan dengan jenis media yang digunakan untuk promosi kesehatan. Banyak aspek yang berkontribusi terhadap komunikasi media yang efektif, salah satunya adalah bagaimana media tersebut dapat meningkatkan perhatian dan pemahaman khalayak (Kemenkes RI, 2004; Khairuna, 2012).

Media cetak yang sering digunakan dan banyak dijumpai oleh masyarakat yaitu poster. Poster ialah salah satu tipe media yang kerap digunakan untuk mengiklankan serta mensosialisasikan kesehatan. Poster merupakan media visual yang memadukan garis, foto, serta kata- kata untuk menarik perhatian serta menyampaikan pesan dengan kilat( Anitah, 2009; Smith, 2007). 

Poster mempunyai manfaat untuk menarik orang- orang dengan minat tertentu, Karena dapat mengungkapkan ataupun menarangkan pokok bahasan suatu permasalahan ( Lawson, 2005). Salah satu contoh poster yang sering dijumpai oleh masyarakat adalah poster "bahaya merokok aktif dan pasif " yang terdapat di rumah sakit Saiful Anwar.

Jenis media promosi kesehatan "bahaya perokok aktif dan pasif" adalah poster dengan ukuran poster F4 , tentunya ukuran tersebut termasuk kecil untuk poster di lingkungan RS , letak pemasangannya pun kurang strategis di tempat yang jarang dilalui banyak orang , kurang terlihat karena dipasang di tempat yang menjorok dan tertutup tanaman.

Sehingga pesan yang ingin disampaikan melalui poster tersebut kurang bisa tersampaikan dengan baik , dari semua aspek media promosi kesehatan tersebut masih kurang dan masih perlu diperbaiki dari segi ukuran dan letak poster , sehingga media promosi kesehatan tersebut termasuk media yang patut untuk dievaluasi dan belum bisa dijadikan media promkes best-practice .

Selain uraian diatas,  poster bahaya perokok aktif dan pasif yang terdapat di RS ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan Poster tersebut yaitu dilengkapi dengan warna  dan gambar yang menarik , selain itu dilengkapi juga dengan  kalimat yang singkat, padat dan jelas atau tidak mengandung banyak kalimat sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman terhadap pesan yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan ciri -- ciri poster yang disampaikan oleh Arief S. Sadiman.  

Menurut Arief S. Sadiman  Ciri-ciri poster yang baik  (dalam Musfiqon, 2012: 85) yaitu sederhana, menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok,  berwarna, slogannya, tulisannya jelas,motif dan tulisannya bervariasi. Apabila ditinjau dari ciri -- ciri poster diatas, dapat dikatakan bahwa poster " bahaya perokok aktif dan perokok pasif " ini sudah mencakup di dalam ciri- ciri sebagaimana poster yang baik yaitu memiliki warna , tulisan jelas, dan tidak terlalu mengandung banyak kalimat atau kata , sehingga mudah untuk dipahami.

 Sedangkan ,Kekurangan poster tersebut yaitu memiliki ukuran yang kecil sehingga apabila dilihat dari kejauhan menyebabkan tulisan didalam poster akan sulit terlihat.  Selain itu ,penempatan poster yang sulit dijangkau oleh banyak orang karna diletakkan ditempat yang jarang dilalui oleh masyarakat atau penempatannya kurang strategis.  Hal ini tidak sesuai dengan  Syarat-syarat yang perlu diperhatikan Ketika membuat poster yaitu :

  • Dibuat dalam tata letak yang menarik, misal besarnya huruf, gambar warna yang, mencolok
  • Dapat dibaca (eye catcher) orang yang lewat
  • Kata-kata tidak lebih dari kata
  • Menggunakan kata yang provokatif, sehingga menarik perhatian
  •  Dapat dibaca dari jarak enam meter
  •  Harus dapat menggugah emosi, misal dengan menggunakan faktor iri, bangga, dan lain-lain
  • Ukuran yang besar (50X70) cm, kecil (35X50) cm Poster
  • biasanya dipasang ditempat-tempat umum dimana orang sering berkumpul, seperti pemberhentian bus, dekat pasar, dekat toko/warung, persimpangan jalan desa, kantor kelurahan, balai desa, posyandu, dan lain-lain (Astuti, 2018) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun