Mohon tunggu...
Nabilah Aristawati
Nabilah Aristawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maliki Malang

Hobi dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menangis Gak Bikin Kita Lemah Kok

4 Desember 2022   10:52 Diperbarui: 4 Desember 2022   10:57 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Crying helps me slow down and obsess over the weight of life's problems."

Sadness, to Joy

Pernahkah kalian menangis ketika kehilangan sesuatu atau kehilangan orang yang dicintai? Atau merasakan perasaan tidak enak ketika tidak sengaja merusak barang milik orang lain? Merasa kesepian di tengah-tengah keramaian? Itu semua adalah bentuk-bentuk dari kesedihan atau dalam bahasa inggris disebut sadness. Apa sih yang dimaksud dengan sadness itu?

Emosi ialah suatu perasaan kuat dan dipengaruhi oleh situasi tertentu. Emosi sendiri dibagi menjadi 2, yaitu emosi negatif dan emosi positif. Pada emosi negatif terdapat beberapa emosi yang dihasilkan. Salah satunya yaitu emosi kesedihan atau sadness.

Sadness atau kesedihan adalah sebuah reaksi atau respon ketika seseorang mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Contohnya seperti kehilangan keluarga, diberhentikan pekerjaan, dsb. Ketika seseorang sedang bersedih, dia akan menangis, frustasi, menghindari atau menutup diri dari orang lain, dsb. Selain itu orang yang mengalami kesedihan akan merasakan gejala fisiologis seperti sakit kepala.

Kesedihan atau sadness sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi kesedihan di antaranya :

  • mengalami masalah di rumah (misalnya, pertengkaran keluarga atau kekerasan dalam rumah tangga)
  • mengalami masalah di sekolah atau tempat kerja, atau merasakan tekanan di sana
  • pindah rumah
  • kehilangan orang yang dicintai atau teman
  • sedang sakit, atau merawat seseorang yang sakit
  • mengalami perubahan kimia dalam tubuh Anda (dari pubertas, obat-obatan atau obat-obatan)
  • mengalami perubahan dalam pikiran Anda (misalnya, mengembangkan gaya berpikir yang tidak membantu seperti mengkritik diri sendiri, atau mempelajari informasi baru tentang mata pelajaran seperti kemiskinan atau terorisme).

Kesedihan atau sadness memiliki beberapa macam jenis jenis yaitu perasaan bersalah, duka cita, putus asa, dan bosan.

Perasaan bersalah merupakan perasaan yang timbul ketika kita melakukan suatu hal yang tidak benar, baik yang disengaja maupun tidak. Duka cita merupakan sebuah reaksi alami tubuh ketika seseorang kehilangan sesuatu yang penting di dalam hidupnya. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi sedih.

Putus asa ialah sebuah emosi atau perasaan yang ditandai dengan kurangnya harapan, optimisme, dan gairah. Kondisi ini menyebabkan seseorang menjadi tidak memiliki harapan dalam hidupnya. Bosan atau jenuh muncul ketika seseorang melakukan hal yang sama secara berulang-ulang.

Kesedihan atau sadness memiliki perbedaan dengan depresi. Berikut ini perbedaan antara kesedihan dengan depresi :

  • bagian dari pasang surut kehidupan, tetapi tidak konstan
  • reaksi umum terhadap kesal atau kemunduran, dan biasanya bukan alasan untuk khawatir
  • terganggu oleh saat-saat tawa dan kepuasan
  • adalah emosi yang dapat melibatkan pikiran negatif tetapi biasanya tidak melibatkan pikiran untuk bunuh diri.

Depresi:

  • perasaan jangka panjang (lebih dari dua minggu) kesedihan yang parah atau atau kehilangan minat atau kesenangan dalam kegiatan, dan gejala lainnya. Gejala-gejala ini mungkin termasuk sulit tidur, energi rendah, masalah konsentrasi, pesimisme, kehilangan harapan, pikiran untuk bunuh diri dan masalah nafsu makan.
  • memiliki penyebab yang rumit, yang mungkin melibatkan komponen genetik atau biologis. Mungkin orang tersebut pernah mengalami peristiwa traumatis atau tekanan psikologis
  • dapat menyebabkan perubahan berat badan yang signifikan atau gangguan tidur.
  • secara mental menyakitkan dan dapat mengubah hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun