Mohon tunggu...
Nabila Afira Quraina
Nabila Afira Quraina Mohon Tunggu... Konsultan - Female

bebas menulis sesuai dengan ide, pengalaman, dan gaya bahasaku

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berhenti Menulis Bukan Sebuah Alasan

28 April 2021   22:56 Diperbarui: 28 April 2021   23:47 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mariaelharaoui.medium.com

Wow hampir setahun aku tidak menyentuh tools "tulis artikel" di halaman kompasiana ini. Bukan suatu hal yang asing, tetapi agak kagok untuk menulis kembali. 

Aku tidak tahu apakah yang aku utarakan ini akan sah dijadikan sebagai alasan atau bukan. tapi ada satu hal yang membuatku 'merasa' terhenti untuk menulis, yaitu karena aku tidak dapat memegang laptop selama hampir satu tahun ini. Alasannya adalah karena laptop di rumah hanya satu, sedangkan adikku sangat butuh untuk kelangsungan kuliah online. 

Hingga tiba suatu hari ada kejadian yang pada akhirnya aku dan adikku memiliki dua laptop untuk digunakan sendiri-sendiri. Meski laptop bekas, tapi aku mensyukurinya. Bahkan sebenarnya pada laptop ini ada beberapa keyboard tak berfungsi. Tetapi aku harus bisa mensyukurinya. Daripada tidak menulis sama sekali, ya kan?

Aku bukan seseorang yang penyabar. Emosi awalnya ketika beberapa keyboard ini tak berfungsi karena sungguh menghambat. Jadi mau tidak mau aku harus dituntut untuk bersyukur walaupun awalnya menggerutu. Belum sempat aku tanyakan kepada tukang yang bersangkutan. 

Semoga permasalahan laptop ini dapat terselesaikan. Apakah ini hanya sebuah alasan? Mungkin bagi sebagian orang akan berpikir seperti itu. Tapi sebagian orang lagi yang pernah berada diposisi yang sama sepertiku saat ini, mereka akan memahami kondisiku. Apakah ini diperbolehkan menjadi alasan?

Aku bingung. Tetapi ketika aku berusaha untuk bersabar dan bersyukur pun sangat sulit.

Hei kompasiana.. kamu kira aku tidak rindu?

Aku sangat rindu menulis. Rindu menatap layar laptop sambil membiarkan jemariku menari di atas keyboard diiringi dengan pikiran terbelenggu oleh ribuan kata yang siap dipublikasi. Tulisanku mungkin sangat sederhana, apalagi hanya bermodal menggunakan diksi sehari-hari. Tidak bisa puitis, pun tidak bisa memilih bahasa yang agak intelektual ataulah apa itu namanya.

Tetapi aku bersyukur bisa mengenali apa yang aku minati hingga detik ini. Tetap menyukai kegiatan menulis. Menulis tentang apa saja yang aku rasakan hingga sesuatu yang membuatku tidak nyaman.

Tidak semua orang suka menulis. Ya aku sangat menyetujui itu. Teman-temanku lebih suka berbicara di depan umum daripada harus menulis. Itu tidak berlaku untukku karena seorang introvert tidak suka keramaian.

Introvert sepertiku lebih suka berdiam diri sendiri di rumah, menulis sesuatu agar lebih produktif dan mencoba mencurahkan apa yang terbesit di pikiran.

Kau tahu apa akibat dari semua ini? Semua ini membuatku menjadi diriku sendiri, ini adalah zona nyaman yang dapat aku maklumi. Zona nyaman yang tidak membuatku merasa malas, tetapi justru lebih produktif dengan menuangkannya dalam kata-kata. Kemudian merangkai dalam bentuk kalimat menjadi paragraf demi paragraf. Jadilah sebuah tulisan. 

Walaupun tidak begitu penting bagi pembaca, tetapi ini halamanku. Aku tuan rumahnya, aku berhak mengisi apa saja dalam rumahku. Tidak apa-apa sepi pembaca. 

Aku sekarang sedang berusaha lagi untuk melatih artikel tulisanku supaya menarik bagi para pembaca. Membuat artikel yang bermanfaat dan unik. Itu konsepku. More practice make perfect, right?

Mengembalikan semangat menulis adalah suatu hal yang butuh perjuangan. Bahkan untuk menulis sekarang pun butuh perjuangan. Melihat keyboard-ku yang tidak bisa menulis alfabet "F, G, Z, V, tools fn, dan beberapa tanda baca" tidak menyurutkan semangatku untuk kembali mencoret-coret isi halaman ini. 

Oiya, bagaimana aku bisa menulis alfabet yang tidak bisa itu? Aku sekarang lagi mengetik di layar handphone. Jadi aku bisa menyebutkan mereka yang tidak nampak. Hhmmm baiklah, cukup sekian penjelasan tidak jelasku yang panjang kali ini sebagai pemanasan sebelum memulai cerita-ceritaku selanjutnya. Sampai jumpa kembali!

Aku sudah janjian dengan tukang service nya, semoga ada hasil yang baik. Aamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun