Mohon tunggu...
Nabila Putri
Nabila Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jadilah diri sendiri dengan percaya diri dan jangan lupa bahagiaa!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Gaul sebagai Hasil dari Perkembangan Bahasa?

28 November 2020   17:20 Diperbarui: 28 November 2020   17:31 9856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan alat komunikasi baik lisan, tulisan, maupun isyarat yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya yang didasarkan pada sebuah sistem simbol. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Chaer (2009) menjelaskan terjadinya perubahan, pergeseran, dan perkembangan makna disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah perkembangan ilmu dan teknologi, sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian adanya asosiasi, pertukaran tanggapan indera, dan perbedaan tanggapan. Semuanya itu menunjukkan bahwa perubahan zaman dapat mengakibatkan pengembangan, perubahan atau pun pergeseran makna kata dalam bahasa.

Adanya pergeseran makna terbagi menjadi beberapa jenis yaitu meluas (generalisasi), menyempit (spesialisasi), membaik (ameliorasi), memburuk (peyorasi), persamaan sifat (asosiasi), dan pertukaran tanggapan (sintesia). Seperti kata wanita dan perempuan. Kata wanita dan perempuan memiliki arti yang sama tetapi terdapat makna yang berbeda di antara keduanya. Dahulu digunakan kata perempuan, tetapi dewasa ini jika menggunakan kata perempuan akan bermakna negatif. 

Istilah perempuan itu kemudian diganti dengan kata wanita, yang memiliki makna positif. Dalam kajian semantik ada istilah ameliorasi atau pergeseran makna membaik, yaitu proses pergeseran makna yang menyebabkan makna yang baru dirasakan lebih baik atau lebih tinggi jika dibandingkan makna sebelumnya. Nah jika dahulu kata yang digunakan adalah perempuan lalu sekarang kata wanita yang digunakan, karena kata perempuan mengalami pergeseran makna.

Sejalan dengan berkembangnya zaman, perkembangan bahasa Indonesia pun terus berkembang dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Selain dipengaruhi oleh perkembangan zaman, perubahan makna dapat pula dipengaruhi oleh faktor lain seperti perkembangan dalam ilmu dan teknologi, perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, adanya asosiasi, perbedaan tanggapan, pengembangan istilah dan sebagainya.

Dewasa ini banyaknya bahasa-bahasa gaul kekinian yang dipakai di kalangan remaja. Banyaknya bahasa gaul yang ada sampai muncullah adanya kamus bahasa gaul. Karena banyaknya bahasa-bahasa kekinian dengan istilah baru sehingga terjadilah pergeseran-pergeseran makna pada istilah yang digunakan.

Akibat adanya perkembangan bahasa, pun banyaknya istilah-istilah baru yang digunakan pada anak-anak remaja seperti kata endolita, murce, endes, rempong, alemong, santuy, akika, eike, begindang, cucok, dan masih banyak lainnya. Terkadang istilah-istilah itulah sering kita dengar pada kalangan selebritas dan kalangan remaja terlebih pengguna media sosial.

Beberapa istilah gaul yang disebutkan di atas, jika dalam kajian semantiknya masuk ke dalam bahasan sinonimi. (Cruse 1986:265; Matthews 1997:267) menyebutkan bahwa sinonimi mengacu kepada hubungan antar kata-kata yang berbagi makna yang sama. Lalu Cruse mengatakan kata yang bersinonim harus memiliki makna yang saling bertumpang tindih dalam derajat yang tinggi dan memiliki pertelingkahan implisit dalam derajat yang rendah. 

Sinonimi dapat bersifat absolut, yaitu apabila kata yang berhubungan dapat saling menggantikan dalam semua konteks, dan dapat pula bersifat parsial, yaitu apabila kata yang berhubungan hanya dapat saling menggantikan pada konteks tertentu. Sedangkan dalam KBBI sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain. Berikut istilah yang bersinonimi antara bahasa gaul dengan bahasa Indonesia

  • Contoh kalimat 1 pada istilah endolita, endes: "Sumpah, ini rasanya endol banget"

Pada contoh kata endol maksudnya adalah endolita. Kata tersebut mempunyai sinonim dengan kata enak. Yang berarti untuk mengungkapkan sesuatu yang sedap, lezat. Istilah ini biasanya digunakan oleh para selebgram yang mereviu makanan yang dimakannya dengan tujuan untuk membuat rasa ingin ikut untuk mencobanya bagi yang melihatnya, atau bahkan pada kalangan remaja untuk mengungkapan makanan yang enak pun juga lebih memilih untuk menggunakan kata endolita atau endes yang lebih memiliki kesan bahwa makanan tersebut sangat enak.

  • Contoh kalimat 2 pada istilah murce: "Aku beli ini murce banget loh, Rp 25.000 udah sekalian ongkir."

Pada kata murce, biasanya digunakan para remaja untuk memberitahu bahwa sesuatu yang ia beli dengan harga murah. Murce tersebut merupakan penyingkatan dari istilah murah cekali, yang berarti dalam bahasa Indonesia dimaknai murah banget.

  • Contoh kalimat 3 pada istilah rempong: "Ahh dia mah orangnya rempong banget deh."

Istilah rempong ini memiliki sinonim dengan ribet, yang berarti tidak praktis. Istilah rempong ini pada bahasa gaul juga kadang disebut dengan kata lebay, yang memiliki makna terlalu berlebihan. Jadi di kalangan remaja seringkali untuk mengungkapkan sesuatu yang ribet atau berlebihan itu dibilang dengan istilah rempong dan lebay.


Lalu sinonim-sinonim pada kata-kata lainnya, seperti alemong yang bersinonim lebay atau berlebihan. Kata santuy yang bersinonim dengan santai. Kata akika dan eike yang bersinonim aku atau saya (untuk menyebut diri sendiri). Kata begindang yang bersinonim dengan kata begitu. Dan kata cucok yang bersinonim cocok. Dari beberapa kata dari bahasa-bahasa gaul yang ada, sebenarnya memiliki arti yang sama cuma dalam penyebutan istilahnya saja yang berbeda.

Ada pula bahasa gaul yang mengalami pergeseran makna, yaitu kata santuy, sliw dan sans. Seringkali kita mendengar seseorang atau bahkan kita sendiri yang menggunakan istilah tersebut untuk mengatakan sesuatu. Kata santuy, sans, dan sliw tersebut memiliki arti santai. Dalam KBBI santai tersebut memiliki makna yaitu bebas dari rasa ketegangan; dalam keadaan bebas dan senggang. Penggunaan kata santuy, sans, dan sliw itu sebagai sebuah pengungkapan bahwa tidak adanya rasa khawatir, atau tegang dari suatu keadaan.

Jadi, dengan berkembangnya zaman tak dipungkiri perkembangan bahasa Indonesia pun terus berkembang dan mengalami perubahan. Karena adanya perkembangan bahasa itu lah yang kemudian memunculkan adanya istilah-istilah baru dan mengalami pergeseran-pergeseran makna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun